Menu

Apa Artinya Taat kepada Tuhan? Bagaimana Menaati Tuhan

Navigasi cepat
1.Apa Artinya Benar-benar Menaati Tuhan
2.Bagaimana Menaati Tuhan

Apa Artinya Taat kepada Tuhan? Bagaimana Menaati Tuhan

"Apa artinya taat kepada Tuhan dan bagaimana menaati Tuhan" adalah topik yang menjadi perhatian banyak orang percaya, karena ini melibatkan masalah penting apakah kita bisa mendapatkan perkenanan Tuhan dan masuk kerajaan surga dalam kepercayaan kita kepada Tuhan. Jadi apa artinya taat kepada Tuhan? Tahukah Anda bagaimana cara menaati Tuhan? Mari kita bersekutu dan menjelajahinya sekarang bersama.

Apa Artinya Benar-benar Menaati Tuhan

Ketika berbicara tentang apa artinya menaati Tuhan dan bagaimana menaati Tuhan, beberapa orang akan berkata, "Hanya dengan menyerahkan segalanya dan bekerja keras untuk Tuhan, artinya kita menaati Tuhan. Dengan cara ini, kita bisa yakin mendapatkan perkenanan Tuhan. " Apakah ini perspektif yang benar? Sepertinya bekerja keras dan mengorbankan diri untuk Tuhan, dari luar kelihatannya adalah manifestasi dari ketaatan pada Tuhan, tetapi semua yang kita lakukan sebenarnya terkontaminasi oleh niat dan ketidakmurnian kita sendiri. Meskipun kita dapat mengorbankan diri kita untuk Tuhan, ketika menghadapi bencana alam atau akibat ulah manusia, kita dapat salah paham dan menyalahkan Tuhan, mencoba untuk bernalar dengan-Nya, dan lebih seriusnya menyangkal dan mengkhianati-Nya. Perilaku ini cukup membuktikan bahwa kerja keras, pengorbanan, dan pengeluaran kita mengandung motif pribadi dan pemalsuan—kita ingin menggunakan hal-hal ini sebagai alat tawar-menawar untuk menukar berkat Tuhan. Yang kita lakukan hanyalah untuk mendapatkan berkah dan manfaat bagi diri kita sendiri, sama sekali bukan untuk mencintai atau memuaskan Tuhan. Kami sangat memberontak dan melawan; bagaimana ini bisa disebut menaati Tuhan?

Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan benar-benar menaati Tuhan? Tuhan berkata: "Dalam mengukur apakah orang dapat menaati Tuhan atau tidak, hal utama yang harus dilihat adalah apakah mereka menginginkan sesuatu yang berlebihan dari Tuhan, dan apakah mereka memiliki niat terselubung atau tidak. Jika orang selalu mengajukan tuntutan kepada Tuhan, itu membuktikan bahwa mereka tidak taat kepada-Nya. Apa pun yang terjadi pada dirimu, jika engkau tidak bisa menerima hal itu dari Tuhan, tidak bisa mencari kebenaran, selalu berbicara berdasarkan penalaranmu sendiri yang subjektif dan selalu merasa bahwa hanya engkaulah yang benar, dan bahkan masih mampu meragukan Tuhan, maka engkau akan berada dalam kesulitan. Orang-orang seperti itu adalah yang paling congkak dan pemberontak terhadap Tuhan. Orang yang selalu mengajukan tuntutan kepada Tuhan tidak pernah bisa dengan tulus menaati-Nya. Jika engkau mengajukan tuntutan kepada Tuhan, ini membuktikan bahwa engkau sedang membuat kesepakatan dengan Tuhan, bahwa engkau sedang memilih pemikiranmu sendiri, dan bertindak menurut pemikiranmu sendiri. Dalam hal ini, engkau mengkhianati Tuhan, dan tidak memiliki ketaatan. Mengajukan tuntutan kepada Tuhan tidaklah masuk akal; jika engkau sungguh-sungguh percaya bahwa Dia adalah Tuhan, engkau tidak akan berani mengajukan tuntutan kepada-Nya, engkau juga tidak akan memenuhi syarat untuk mengajukan tuntutan kepada-Nya, baik tuntutanmu itu masuk akal atau tidak. Jika engkau memiliki iman yang sejati dan percaya bahwa Dia adalah Tuhan, engkau tidak akan punya pilihan selain menyembah dan menaati-Nya."

"Jika motivasimu bukan untuk ketaatan kepada Tuhan, dan engkau memiliki tujuan lain, semua yang engkau katakan dan lakukan—doa-doamu di hadapan Tuhan, dan bahkan setiap tindakanmu—akan bertentangan dengan Tuhan. Engkau mungkin berbicara lemah-lembut dan berwatak santun, setiap tindakan dan ekspresimu mungkin terlihat benar, engkau mungkin tampak seperti orang yang taat, tetapi ketika menyangkut motivasi dan pandanganmu tentang iman kepada Tuhan, semua yang engkau lakukan bertentangan dengan Tuhan dan jahat. Orang-orang yang tampaknya patuh seperti domba, tetapi yang hatinya memendam niat jahat, adalah serigala berbulu domba, mereka secara langsung menyinggung Tuhan, dan Tuhan tidak akan meluputkan satu pun dari mereka. Roh Kudus akan mengungkapkan setiap orang dari mereka, sehingga semua dapat melihat bahwa setiap orang yang munafik pasti akan dibenci dan ditolak oleh Roh Kudus. Jangan khawatir: Tuhan akan menangani dan menyelesaikan mereka masing-masing secara bergiliran."

Kita dapat melihat dari kata-kata ini bahwa benar-benar menaati Tuhan berarti manusia tidak lagi melakukan dosa, menentang atau memberontak terhadap Tuhan, tetapi dapat sepenuhnya menaati semua pekerjaan Tuhan, untuk mempraktikkan firman Tuhan dan hidup dengan firman Tuhan, dengan setia dan taat mengabdikan diri demi Tuhan dan demi memperhatikan kehendak Tuhan, mempraktikkan kebenaran dan memuaskan Tuhan, tanpa niat pribadi, pertukaran atau tuntutan, untuk menaati Tuhan dan mempraktikkan firman Tuhan, terlepas dari apa yang Tuhan katakan atau lakukan, dan menjadi saksi untuk memuaskan Tuhan, tidak peduli cobaan atau kesulitan apa yang mereka hadapi. Hanya orang-orang seperti ini yang benar-benar menaati Tuhan dan menerima pujian Tuhan.

Mari kita pikirkan: Adakah orang yang telah membebaskan dirinya dari belenggu dosa dan mencapai ketaatan sejati kepada Tuhan? Jika seorang mukmin hanya fokus bekerja keras tetapi tidak mampu mempraktekkan firman Tuhan, dan bahkan melakukan transaksi dengan Tuhan, mengeksploitasi, menipu, mengkhianati serta menentang Tuhan, lalu bagaimana orang seperti itu bisa mendapatkan pujian Tuhan dan masuk kerajaan surga? Tuhan Yesus telah memberi tahu kita sejak lama, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-lamanya" (Yohanes 8:34-35). "Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu, telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi nama-Mu? Saat itu Aku akan menyatakan kepada mereka, Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan" (Matius 7:21-23). Dan Imamat 11:45 berkata, "Karena itu jadilah kudus, sebab Aku ini kudus" Dari sini kita dapat melihat bahwa Tuhan itu kudus dan benar dan bahwa orang yang terus-menerus berbuat dosa adalah hamba dosa, dan tidak peduli seberapa banyak mereka mengorbankan diri atau seberapa besar penderitaan mereka, mereka adalah pelaku kejahatan di mata Tuhan dan tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Tuhan pada akhirnya. Hanya mereka yang lepas dari belenggu dosa, dimurnikan dan mampu untuk benar-benar mencintai dan menaati Tuhan yang dapat memasuki kerajaan Tuhan. Seperti yang dinubuatkan dalam Kitab Wahyu, "Berbahagialah mereka yang melakukan perintah-perintah-Nya, sehingga mereka dapat memperoleh hak atas pohon kehidupan dan dapat masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu" (Wahyu 22:14).

Apa Artinya Taat kepada Tuhan? Bagaimana Menaati Tuhan

Bagaimana Menaati Tuhan

Lalu, bagaimana kita bisa bebas dari belenggu dosa, dimurnikan, dan menjadi orang yang benar-benar taat kepada Tuhan? Tuhan Yesus telah lama bernubuat, "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). "Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:48). "Sucikanlah mereka dengan kebenaran-Mu: firman-Mu adalah kebenaran" (Yohanes 17:17-19). Ayat-ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa ketika Tuhan datang kembali, Dia akan mengucapkan kata-kata baru dan mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman di atas dasar pekerjaan Tuhan Yesus. Ini memungkinkan umat manusia untuk benar-benar lepas dari belenggu dosa, dimurnikan, menjadi orang yang benar-benar menaati Tuhan, dan dipimpin oleh Tuhan ke dalam kerajaan-Nya. Hanya dengan menyambut kedatangan Tuhan kembali, menerima dan mengalami pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman kita bisa menjadi orang-orang yang benar-benar menaati Tuhan dan pada akhirnya mendapatkan keselamatan Tuhan.

Di seluruh dunia, hanya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang secara terbuka bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali, Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus di akhir zaman. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan jutaan kata dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan, untuk memurnikan dan menyelamatkan manusia, dan pada akhirnya Dia akan mengubah manusia menjadi orang-orang yang menaati Tuhan dan sesuai dengan kehendak Tuhan, dan membawa mereka ke dalam kerajaan Tuhan .

Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Ia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia, tetapi tidak melepaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menanggung dosa manusia sebagai korban penghapus dosa, tetapi juga membuat Tuhan wajib melakukan pekerjaan yang lebih besar untuk melepaskan manusia dari wataknya yang telah dirusak Iblis. Jadi, setelah dosa manusia diampuni, Tuhan kembali menjadi daging untuk memimpin manusia memasuki zaman yang baru. Tuhan memulai melakukan hajaran dan penghakiman, dan pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka benar-benar hidup dalam terang dan akan mendapatkan kebenaran, jalan, dan hidup."

"Di akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan hakikat manusia, dan membedah kata-kata dan perbuatan-perbuatannya. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia harus menaati Tuhan, bagaimana setia kepada Tuhan, bagaimana hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan lain-lain. Firman ini semuanya ditujukan pada hakikat manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan karena manusia merupakan perwujudan Iblis dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan bukannya begitu saja menjelaskan tentang sifat manusia hanya dengan beberapa kata. Dia menyingkapkannya, menanganinya, dan memangkasnya sekian lama. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan kata-kata biasa, tetapi dengan kebenaran yang tidak dimiliki oleh manusia sama sekali. Hanya cara-cara seperti ini yang dianggap penghakiman, hanya melalui penghakiman jenis ini manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan."

"Orang tidak dapat mengubah watak mereka sendiri; mereka harus menjalani penghakiman, hajaran, penderitaan dan pemurnian oleh firman Tuhan, atau ditangani, didisiplinkan, dan dipangkas oleh firman-Nya. Hanya setelah itulah mereka dapat mencapai ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan, dan tidak lagi bersikap sembarangan terhadap-Nya. Manusia mengalami perubahan watak berkat pemurnian oleh firman Tuhan. Hanya melalui penyingkapan, penghakiman, pendisiplinan, dan penanganan oleh firman-Nya mereka tidak akan lagi berani bertindak gegabah, tetapi sebaliknya akan menjadi mantap dan tenang. Hal yang paling penting adalah mereka mampu untuk tunduk pada firman Tuhan saat ini dan pekerjaan-Nya, bahkan seandainya firman dan pekerjaan itu tidak sejalan dengan pemahaman manusia, mereka dapat menyingkirkan pemahaman tersebut dan dengan rela tunduk."

Kita dapat melihat dari firman Tuhan bahwa pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa menggunakan firman untuk melakukan pekerjaan penghakiman, dan mengungkapkan semua aspek kebenaran yang harus dipahami dan dimasuki oleh umat manusia yang rusak untuk menerima pemurnian dan keselamatan; ini untuk menyingkapkan sifat berdosa serta watak setan, sehingga kita dapat melihat dengan jelas kebenaran kerusakan kita oleh Setan. Pada saat yang sama, Dia menunjukkan jalan dimana kita dapat mencapai keselamatan dan dimurnikan. Melalui penyingkapan firman Tuhan dan dari fakta-fakta, kita melihat dengan jelas bahwa segala sesuatu yang kita ungkapkan adalah watak setan dari kesombongan, bengkok, licik, keegoisan dan kebodohan. Kita juga melihat bahwa kita bertindak berdasarkan prinsip kepentingan pribadi. Dalam kepercayaan kita kepada Tuhan, ketika ada sesuatu yang bisa diperoleh, kita meninggalkan dan mengabdikan diri dengan penuh semangat, jika tidak ada yang diperoleh, kita akan menyalahkan dan melawan Tuhan—kita mementingkan diri sendiri, egois, dan tercela, tanpa sedikit pun kemiripan manusia; kita tidak layak untuk hidup di hadirat Tuhan. Sementara itu, kita juga merasakan watak Tuhan yang benar dan suci yang tidak dapat disinggung oleh manusia, dan hati yang takut akan Tuhan secara bertahap muncul di dalam diri kita. Kita kemudian menjadi rela untuk meninggalkan diri kita dari lubuk hati kita yang paling dalam, mulai mengejar menjadi orang yang jujur, mengetahui, menaati dan mengabdi kepada Tuhan, dan melakukan tugas makhluk ciptaan untuk membalas cinta Tuhan, dan berusaha mempraktikkan kebenaran untuk memuaskan Tuhan. Dengan mengalami penghakiman Tuhan dengan cara ini, kita mengalami perubahan watak hidup kita, dan semakin menjadi citra manusia sejati, sehingga hidup dalam terang.

Dari sini, kita dapat melihat bahwa hanya dengan menerima pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman kita dapat mencapai pemurnian dalam watak kita yang rusak, benar-benar menaati Tuhan, dan menjadi cocok dengan Tuhan. Sekarang, pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman akan segera berakhir. Jika kita ingin menjadi orang yang taat kepada Tuhan dan mencapai keselamatan Tuhan, kita perlu menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman dengan hati yang terbuka. Hanya dengan demikian kita dapat memiliki kesempatan untuk dijadikan oleh Tuhan menjadi orang yang menaati Tuhan.

Catatan Editor

Kita percaya bahwa, setelah membaca artikel ini, Anda telah menemukan cara untuk menaati Tuhan dan mengetahui cara menaati Tuhan. Jika Anda memiliki masalah atau pertanyaan lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami menggunakan tombol obrolan online di bagian bawah.

Tinggalkan komentar