Menu

berikutnya

Firman Tuhan Harian: Mengenal Tuhan | Kutipan 94

214 Juni 22, 2020

Otoritas Sang Pencipta Tidak Dibatasi oleh Waktu, Ruang, atau Geografi, dan Otoritas Sang Pencipta Tidak Terkira (Bagian-bagian Pilihan)

Mari kita lihat Kejadian 22:17-18: Ini adalah perikop lain yang diucapkan oleh Tuhan Yahweh, ketika Dia berkata kepada Abraham, "Maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu bertambah banyak seperti bintang di langit dan pasir di tepi laut; dan keturunanmu akan menguasai pintu gerbang musuhnya. Maka oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan diberkati, karena engkau sudah menaati suara-Ku." Tuhan Yahweh memberkati Abraham berkali-kali bahwa keturunannya akan bertambah banyak—dan bertambah sampai sebanyak apa? Sampai sebanyak yang dikatakan dalam Kitab Suci: "seperti bintang di langit dan pasir di tepi laut." Yang berarti bahwa Tuhan ingin memberikan kepada Abraham suatu keturunan sebanyak bintang di langit, dan sebanyak pasir di tepi laut. Tuhan berbicara menggunakan perumpamaan, dan dari perumpamaan ini tidak sulit untuk melihat bahwa Tuhan tidak akan hanya memberikan satu, dua, atau bahkan ribuan keturunan kepada Abraham, melainkan jumlah yang tak terhitung banyaknya, sebanyak yang cukup untuk menjadikan mereka banyak bangsa, karena Tuhan berjanji kepada Abraham bahwa dia akan menjadi bapak banyak bangsa. Dan apakah jumlah itu ditentukan oleh manusia, atau ditentukan oleh Tuhan? Bisakah manusia mengendalikan berapa banyak keturunan yang dimilikinya? Apakah hal itu tergantung pada keputusannya? Sama sekali tidak tergantung pada manusia apakah dia memiliki beberapa keturunan, apalagi keturunan sebanyak "bintang di langit dan pasir di tepi laut." Siapa tidak ingin keturunan mereka sebanyak bintang? Sayangnya, tidak semua hal selalu berjalan sesuai dengan yang engkau inginkan. Tidak peduli seberapa mahir atau mampunya manusia, hal itu tidak tergantung pada keputusannya; tidak seorang pun dapat berdiri di luar apa yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Seberapa banyak Dia mengizinkanmu memilikinya, sebanyak itulah yang akan engkau miliki: jika Tuhan memberimu sedikit, engkau tidak akan pernah memiliki banyak, dan jika Tuhan memberimu banyak, tidaklah berguna bila engkau kesal dengan seberapa banyak yang engkau miliki. Bukankah benar demikian? Semua ini tergantung keputusan Tuhan, bukan manusia! Manusia diatur oleh Tuhan, dan tidak seorang pun dikecualikan!

Saat Tuhan berkata: "Membuat keturunanmu bertambah banyak," ini adalah perjanjian yang Tuhan adakan bersama Abraham, dan seperti halnya perjanjian pelangi, perjanjian ini pun berlaku untuk selamanya, dan juga merupakan janji yang dibuat oleh Tuhan kepada Abraham. Hanya Tuhan yang layak dan mampu membuat janji ini menjadi kenyataan. Terlepas dari apakah manusia memercayainya atau tidak, terlepas dari apakah manusia menerimanya atau tidak, dan terlepas dari cara orang melihatnya, dan bagaimana dia memandangnya, semua ini akan terpenuhi, sampai sedetail-detailnya, sesuai dengan firman yang Tuhan ucapkan. Firman Tuhan tidak akan berubah oleh karena perubahan dalam kehendak atau konsepsi manusia, dan tidak akan berubah oleh karena perubahan dalam diri seseorang, benda, atau objek apa pun. Semua hal dapat menghilang, tetapi firman Tuhan akan tetap ada untuk selamanya. Sebaliknya, hari ketika segala sesuatu menghilang adalah hari ketika firman Tuhan digenapi sepenuhnya, karena Dia adalah Sang Pencipta, dan Dia memiliki otoritas Sang Pencipta, dan kuasa Sang Pencipta, dan Dia mengendalikan segala sesuatu dan semua makhluk hidup; Dia mampu membuat sesuatu muncul dari ketiadaan, atau sesuatu menjadi ketiadaan, dan Dia mengendalikan transformasi segala sesuatu dari yang hidup ke yang mati, sehingga bagi Tuhan, tidak ada hal lebih sederhana daripada melipatgandakan keturunan seseorang. Ini terdengar fantastis bagi manusia, seperti dongeng, tetapi bagi Tuhan, itulah yang Dia putuskan untuk terlaksana dan janjikan untuk terpenuhi, bukan fantastis, juga bukan dongeng. Malahan, itu adalah fakta yang telah dilihat Tuhan, dan yang pasti akan tercapai. Apakah engkau semua menghargai hal ini? Apakah fakta-fakta tersebut membuktikan bahwa keturunan Abraham banyak sekali? Dan seberapa banyakkah itu? Apakah sebanyak "bintang di langit dan pasir di tepi laut" yang diucapkan oleh Tuhan? Apakah mereka menyebar ke penjuru segala bangsa dan wilayah, ke setiap tempat di dunia? Dan apa yang membuat fakta ini tercapai? Apakah tercapai melalui otoritas firman Tuhan? Selama ratusan atau ribuan tahun setelah firman Tuhan diucapkan, firman Tuhan terus digenapi, dan selalu menjadi kenyataan; inilah kekuatan firman Tuhan, dan bukti otoritas Tuhan. Ketika Tuhan menciptakan segala sesuatu pada mulanya, Tuhan berfirman jadilah terang, lalu terang itu jadi. Ini terjadi begitu cepat, digenapi dalam waktu sangat singkat, dan tidak ada penundaan untuk pencapaian dan penggenapannya; dampak dari firman Tuhan bersifat langsung. Keduanya merupakan peragaan otoritas Tuhan, tetapi ketika Tuhan memberkati Abraham, Dia memungkinkan manusia untuk melihat sisi lain dari hakikat otoritas Tuhan, dan memungkinkan manusia untuk melihat otoritas Sang Pencipta yang tidak dapat terukur, dan terlebih lagi, memungkinkan manusia untuk melihat sisi yang lebih nyata dan luar biasa indah dari otoritas Sang Pencipta.

Begitu firman Tuhan diucapkan, otoritas Tuhan memegang kendali atas pekerjaan ini, dan fakta yang dijanjikan oleh mulut Tuhan secara bertahap mulai menjadi kenyataan. Dalam segala hal, perubahan mulai terjadi dalam segala sesuatu sebagai akibatnya, sama seperti pada saat kedatangan musim semi, rumput berubah menjadi hijau, bunga-bunga bermekaran, tunas mencuat dari pepohonan, burung mulai bernyanyi, angsa terbang pulang, dan ladang dipenuhi orang .... Dengan kedatangan musim semi, segala sesuatu diremajakan, dan ini adalah perbuatan ajaib Sang Pencipta. Ketika Tuhan memenuhi janji-Nya, segala sesuatu di surga dan di bumi diperbarui dan berubah sesuai dengan pikiran Tuhan—tidak satu pun dikecualikan. Ketika sebuah komitmen atau janji diucapkan dari mulut Tuhan, segala sesuatu berfungsi ke arah penggenapannya, dan digerakkan untuk penggenapannya, dan semua makhluk diatur dan ditata di bawah kekuasaan Sang Pencipta, serta memainkan peran mereka masing-masing, dan menjalankan fungsi mereka masing-masing. Ini adalah perwujudan dari otoritas Sang Pencipta. Apakah yang engkau lihat dalam hal ini? Bagaimana engkau mengetahui otoritas Tuhan? Apakah ada kisaran dalam hal otoritas Tuhan? Apakah ada batasan waktu? Bisakah dikatakan otoritas Tuhan memiliki ketinggian tertentu, atau panjang tertentu? Bisakah dikatakan memiliki ukuran atau kekuatan tertentu? Bisakah diukur dengan dimensi manusia? Otoritas Tuhan tidak kadang menyala kadang padam, tidak datang dan pergi, dan tidak seorang pun dapat mengukur seberapa besar otoritas-Nya. Terlepas dari seberapa banyak waktu berlalu, ketika Tuhan memberkati seseorang, berkat ini akan terus berlanjut, dan kelanjutannya akan menjadi kesaksian tentang otoritas Tuhan yang tak terukur, dan akan memungkinkan umat manusia untuk melihat kemunculan kembali kekuatan hidup Sang Pencipta yang tidak dapat dipadamkan, dari waktu ke waktu. Setiap peragaan otoritas-Nya adalah peragaan sempurna dari firman yang keluar dari mulut-Nya, dan itu ditunjukkan kepada segala sesuatu, dan bagi umat manusia. Terlebih dari itu, semua yang dicapai oleh otoritas-Nya sangat luar biasa, tak ada bandingannya, dan benar-benar sempurna. Dapat dikatakan bahwa pikiran-Nya, firman-Nya, otoritas-Nya, dan semua pekerjaan yang Dia capai adalah gambaran yang tak tertandingi keindahannya, dan bagi makhluk ciptaan, bahasa umat manusia tidak mampu mengartikulasikan makna penting dan nilainya. Ketika Tuhan membuat janji kepada seseorang, baik itu mengenai tempat mereka tinggal, atau apa yang mereka lakukan, latar belakang mereka sebelum atau setelah mereka menerima janji, atau betapa hebatnya pergolakan di lingkungan hidup mereka—semua ini diketahui Tuhan sebaik mengetahui punggung tangan-Nya sendiri. Tidak peduli berapa banyak waktu berlalu setelah firman Tuhan diucapkan, bagi Dia, seolah-olah itu baru saja diucapkan. Ini berarti Tuhan memiliki kuasa, dan memiliki otoritas sedemikian besarnya sehingga Dia dapat melacak, mengendalikan, dan mewujudkan setiap janji yang Dia buat untuk umat manusia, dan terlepas dari apa yang dijanjikan, terlepas dari berapa lama waktu yang diperlukan untuk sepenuhnya digenapi, dan, lebih lagi, terlepas dari seberapa luas ruang lingkup yang dicapai dalam pencapaiannya—misalnya, waktu, geografi, ras, dan sebagainya—janji ini akan digenapi, dan diwujudkan, dan lebih jauh lagi, Ia tidak perlu mengerahkan sedikit pun upaya untuk mencapai dan menggenapinya. Membuktikan apakah hal ini? Membuktikan bahwa luasnya otoritas dan kuasa Tuhan sudah cukup untuk mengendalikan seluruh alam semesta, dan seluruh umat manusia. Tuhan menciptakan terang, tetapi itu tidak berarti Tuhan hanya mengelola terang, atau bahwa Dia hanya mengelola air karena Dia menciptakan air, dan bahwa segala sesuatu yang lain tidak berhubungan dengan Tuhan. Bukankah ini sebuah kesalahpahaman? Meski berkat Tuhan kepada Abraham secara bertahap memudar dari ingatan manusia setelah beberapa ratus tahun, bagi Tuhan janji ini tetaplah sama. Janji ini masih dalam proses pencapaian dan tidak pernah berhenti. Manusia tidak pernah tahu atau mendengar bagaimana Tuhan menggunakan otoritas-Nya, bagaimana segala sesuatu diatur dan ditata, dan berapa banyak kisah indah terjadi di antara semua yang diciptakan Tuhan selama masa ini, tetapi setiap bagian indah dari peragaan otoritas Tuhan dan penyingkapan perbuatan-Nya diwariskan dan ditinggikan di antara segala sesuatu, segala sesuatu menunjukkan dan menceritakan tentang perbuatan ajaib Sang Pencipta, dan setiap kisah yang paling banyak diceritakan tentang kedaulatan Sang Pencipta atas segala sesuatu akan dinyatakan oleh segala sesuatu untuk selamanya. Otoritas yang digunakan oleh Tuhan untuk mengatur segala sesuatu, dan kuasa Tuhan, menunjukkan kepada segala sesuatu bahwa Tuhan hadir di mana pun dan di setiap saat. Saat engkau telah menyaksikan ubikuitas otoritas dan kuasa Tuhan, engkau akan melihat bahwa Tuhan hadir di mana-mana dan di segala waktu. Otoritas dan kuasa Tuhan tidak dibatasi oleh waktu, wilayah, ruang, atau oleh manusia, materi atau benda apa pun. Luasnya otoritas dan kuasa Tuhan melampaui imajinasi manusia; tidak terselami oleh manusia, tidak terbayangkan oleh manusia, dan tidak akan pernah sepenuhnya diketahui oleh manusia.

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, “Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik I”

All Bible quotations in this video are translated freely from English Bible.

Tinggalkan komentar