Mengapa Ada Berbagai Nama Tuhan di Dalam Alkitab? Apa Arti Nama Tuhan?
Ketika berbicara tentang nama Tuhan, kita semua tahu bahwa Perjanjian Lama mencatat bahwa hanya Yahweh adalah nama Tuhan untuk selama-lamanya. Perjanjian Baru, juga mencatat hanya ada keselamatan dalam nama Yesus. Jadi mengapa nama Tuhan berubah? Apa arti nama Yahweh? Apa arti nama Yesus? Misteri apa yang tersembunyi di balik nama Tuhan? Mari bersekutu dan menjelajahinya sekarang bersama.
- Navigasi cepat
- 1.Mengapa Nama Tuhan Berubah?
- 2.Apa Arti Nama Yahweh
- 3.Arti Nama Yesus
- 4.Alkitab Menubuatkan Tuhan Akan Kembali Dengan Nama Baru
- 5.Tuhan Yesus Telah Kembali Dengan Nama Baru
Mengapa Nama Tuhan Berubah?
Firman Tuhan berkata, "Mengapa Yahweh dan Yesus adalah satu, tetapi dipanggil dengan nama yang berbeda pada zaman yang berbeda? Bukankah karena zaman pekerjaan Mereka berbeda? Mungkinkah satu nama merepresentasikan Tuhan seutuhnya? Jika demikian, Tuhan harus dipanggil dengan nama yang berbeda pada zaman yang berbeda, dan harus pula menggunakan nama tersebut untuk mengubah dan merepresentasikan zaman tersebut. Karena tiada satu nama pun yang dapat sepenuhnya merepresentasikan Tuhan dan setiap nama hanya dapat merepresentasikan aspek temporal dari watak Tuhan pada zaman tertentu, maka tiada lain kecuali nama-Nya mewakili pekerjaan-Nya. Oleh karena itu, Tuhan dapat memilih nama apa pun yang sesuai dengan watak-Nya untuk merepresentasikan seluruh zaman. Terlepas dari apakah suatu zaman merupakan zaman Yahweh atau zaman Yesus, masing-masing zaman direpresentasikan oleh sebuah nama."
Kita dapat melihat dari firman Tuhan bahwa Tuhan selalu baru dan tidak pernah tua dan bahwa nama yang Dia pilih di setiap zaman itu bermakna. Setiap nama hanya mewakili satu zaman, satu tahap pekerjaan dan satu bagian dari watak yang Tuhan diungkapkan. Nama Tuhan berubah seiring dengan perubahan pekerjaan-Nya dan Tuhan menggunakan nama-Nya untuk mengubah dan menggantikan zaman. Artinya, setiap kali Tuhan melakukan tahap pekerjaan baru dan memulai zaman baru, Dia mengubah nama-Nya, karena satu nama tidak dapat sepenuhnya mewakili Tuhan. Oleh karena itu, dengan setiap tahap pekerjaan yang baru, Tuhan menggunakan nama yang memiliki makna penting untuk mewakili pekerjaan yang Dia lakukan dan watak yang Dia ekspresikan di zaman itu.
Apa Arti Nama Yahweh
Sekarang kita tahu bahwa nama Tuhan berubah seiring dengan perubahan dalam pekerjaan-Nya dan mewakili pekerjaan dan watak yang Dia ungkapkan selama zaman itu. Jadi mengapa Tuhan disebut Yahweh di Zaman Hukum Taurat? Apa arti nama Yahweh? Firman Tuhan berkata, "Yahweh" adalah nama yang Aku pakai selama pekerjaan-Ku di Israel, dan yang artinya Tuhan orang Israel (bangsa pilihan Tuhan) yang dapat mengasihani manusia, mengutuk manusia, dan membimbing hidup manusia. Yang artinya Tuhan yang memiliki kuasa besar dan penuh dengan hikmat. … hanya Yahweh-lah Tuhan atas umat pilihan Israel, Tuhan Abraham, Tuhan Ishak, Tuhan Yakub, Tuhan Musa, dan Tuhan seluruh orang Israel. Karena itu, di zaman sekarang ini, semua orang Israel, selain orang Yahudi, menyembah Yahweh. Mereka mempersembahkan korban kepada-Nya di atas mezbah dan melayani-Nya di bait suci dengan mengenakan jubah imam. Yang mereka harapkan adalah penampakan kembali Yahweh. … Nama Yahweh adalah nama teristimewa bagi bangsa Israel yang hidup di bawah hukum Taurat. Di setiap zaman dan setiap tahap pekerjaan, nama-Ku bukan tanpa dasar, tetapi mengandung makna yang bersifat mewakili: Setiap nama mewakili satu zaman. "Yahweh" mewakili Zaman Hukum Taurat, dan merupakan sebutan kehormatan bagi Tuhan yang disembah oleh bangsa Israel.
Firman ini dengan jelas memberi tahu kita apa arti nama Yahweh. Di Zaman Hukum Taurat, nama Tuhan adalah Yahweh, dan nama itu mewakili apa yang Tuhan nyatakan kepada umat manusia pada zaman itu: watak keagungan, murka, kutukan, dan belas kasihan. Oleh karena itu, Tuhan memulai pekerjaan Zaman Hukum Taurat dengan nama Yahweh. Dia mengeluarkan hukum dan perintah-Nya melalui Musa untuk secara resmi memimpin umat manusia yang baru lahir dalam kehidupan mereka di bumi, dan Dia meminta orang-orang untuk mematuhi hukum. Mereka yang berpegang pada hukum akan mendapatkan berkat dan rahmat Tuhan, tetapi mereka yang melanggar hukum akan dihanguskan oleh api yang dihujani Tuhan kepada mereka dari surga, atau akan dilempari batu sampai mati oleh orang-orang. Itulah sebabnya orang Israel yang hidup di bawah hukum mengalami keagungan, kemurkaan dan belas kasihan Tuhan Yahweh, dan memuliakan nama Yahweh. Mereka hidup di bawah bimbingan Tuhan Yahweh selama beberapa ribu tahun.
Dari sini kita dapat melihat bahwa nama Yahweh dipakai untuk mewakili pekerjaan yang Tuhan lakukan di Zaman Hukum Taurat serta watak-Nya akan keagungan, murka, kutukan dan belas kasihan, dan itu adalah nama yang secara inheren dimiliki Tuhan di Zaman Hukum Taurat sebagai Dia melakukan pekerjaan-Nya. Ketika Zaman Hukum berakhir dan zaman baru dimulai, nama Tuhan berubah.
Arti Nama Yesus
Sekarang kita mengerti arti nama yang dipakai Tuhan Yahweh di Zaman Hukum Taurat; lalu mengapa Tuhan disebut Yesus di Zaman Kasih Karunia? Apa arti nama Yesus? Firman Tuhan berkata: "'Yesus' adalah Imanuel, dan yang artinya korban penghapus dosa yang penuh kasih, belas kasihan, dan menebus manusia. Ia melakukan pekerjaan Zaman Kasih Karunia, dan mewakili Zaman Kasih Karunia, dan hanya dapat mewakili satu bagian rencana pengelolaan. … Hanya Yesus-lah Sang Penebus umat manusia, dan Dialah korban penghapus dosa yang menebus umat manusia dari dosa. Dengan kata lain, nama Yesus berasal dari Zaman Kasih Karunia, dan ada karena pekerjaan penebusan pada Zaman Kasih Karunia. Nama Yesus ada untuk memungkinkan orang-orang pada Zaman Kasih Karunia lahir baru dan diselamatkan, dan merupakan nama khusus bagi penebusan seluruh umat manusia. Dengan demikian, nama Yesus mewakili pekerjaan penebusan, dan menandai Zaman Kasih Karunia.… 'Yesus' mewakili Zaman Kasih Karunia, dan merupakan nama Tuhan bagi semua orang yang ditebus selama Zaman Kasih Karunia."
Terlihat bahwa Tuhan menamai Yesus di Zaman Kasih Karunia, itu karena orang-orang di akhir zaman Hukum taurat menjadi semakin rusak dan tidak mampu memelihara hukum sehingga mereka semua menghadapi risiko hukuman mati karena melanggar hukum. Jadi, Tuhan mengambil nama Yesus dan di bawah nama ini Dia melakukan pekerjaan penebusan. Dia membuka Zaman Kasih Karunia dan mengakhiri Zaman Hukum Taurat, yang mengungkapkan watak kasih dan belas kasihan Tuhan. Dia juga menganugerahkan kasih karunia-Nya yang melimpah kepada manusia, dan pada akhirnya disalibkan demi manusia, dengan demikian menyelamatkan kita dari cengkeraman Setan. Sejak saat itu, kita mulai berdoa dalam nama Yesus dan menghormati nama-Nya sebagai yang kudus, untuk menikmati pengampunan-Nya atas dosa-dosa kita, dan anugerah-Nya yang limpah. Ini menunjukkan kepada kita bahwa nama Tuhan Yesus mewakili pekerjaan yang Dia lakukan di Zaman Kasih Karunia serta watak-Nya yang penuh belas kasihan dan kasih.
Alkitab Menubuatkan Tuhan Akan Kembali Dengan Nama Baru
Kita dapat mengetahui Tuhan mengambil nama Yahweh dan Yesus di setiap zaman memiliki makna yang mewakili. Setiap nama mewakili pekerjaan Tuhan di zaman itu dan watak yang Dia ekspresikan di zaman itu. Di Zaman Kasih Karunia, ketika Tuhan datang, jika Dia tidak disebut Yesus, tetapi disebut Yahweh, maka pekerjaan Tuhan akan berhenti di Zaman Hukum Taurat, dan umat manusia yang rusak tidak akan pernah bisa mendapatkan penebusan Tuhan. Pada akhirnya manusia akan dikutuk dan dihukum karena melanggar hukum. Sekarang, diakhir zaman, meskipun kita telah diampuni melalui kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus, sifat berdosa kita masih sangat mengakar, sehingga kita masih sering berbuat dosa dan melawan Tuhan. Banyak orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan ingin melepaskan diri dari belenggu dosa dan dimurnikan, bahkan ada yang menaklukkan tubuh dan meninggalkan daging sepanjang hidup mereka, tetapi pada akhirnya mereka gagal untuk melepaskan ikatan dosa dan tetap menjalani kehidupan berdosa dan mengaku dosa, tidak dapat melepaskan diri dari dosa. Dengan demikian, untuk menyelamatkan kita dari dosa untuk selamanya, Tuhan akan datang kembali di akhir zaman dan mengungkapkan kebenaran, melaksanakan pekerjaan penghakiman untuk menyucikan dan menyelamatkan umat manusia. Sama seperti yang Tuhan Yesus nubuatkan, "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). "Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:48). Dan 1 Petrus 4:17 berkata, "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan."
Karena Tuhan akan mengungkapkan lebih banyak kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman ketika Dia datang kembali di akhir zaman, akankah nama-Nya berubah? Akankah Dia tetap disebut Yesus? Sebenarnya Kitab Wahyu dahulu kala menubuatkan bahwa Tuhan akan datang kembali dengan nama baru, misalnya, "Dia yang menang akan Kujadikan pilar di dalam bait Suci Tuhan-Ku dan ia tidak akan keluar lagi: dan Aku akan menuliskan padanya nama Tuhan-Ku, dan nama kota Tuhan-Ku, yaitu Yerusalem Baru, yang turun dari sorga dari Tuhan-Ku dan Aku akan menuliskan nama–Ku yang baru padanya" (Wahyu 3:12)."Akulah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terakhir, firman Tuhan, yang ada sekarang, yang sudah ada, dan yang akan datang, Yang Mahakuasa" (Wahyu 1:8). "Lalu aku mendengar seperti suara kumpulan besar orang banyak dan seperti gemuruh air bah, dan seperti deru guntur yang keras, berkata, Haleluya: karena Tuhan yang mahakuasa memerintah" (Wahyu 19:6). Selain ayat-ayat ini, nama baru Tuhan juga disebutkan dalam kitab suci seperti Wahyu 15: 3, 16: 7 dan 16:14, dan 21:22. Referensi ke "nama baru" berarti nama baru yang belum pernah dipakai sebelumnya. Artinya, ketika Tuhan kembali di akhir zaman, Dia tidak akan disebut Yahweh atau Yesus. Sebaliknya, Dia akan mengambil nama Yang Mahakuasa untuk memulai zaman baru dan mengakhiri pekerjaan Zaman Kasih Karunia, sehingga orang-orang akan menghormati nama Yang Mahakuasa sebagai yang agung. Dengan menerima nama baru Tuhan di akhir zaman kita akan menyambut kedatangan Tuhan Yesus kembali.
Tuhan Yesus Telah Kembali Dengan Nama Baru
Di seluruh dunia, saat ini hanya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali dan bahwa Dia disebut Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengakhiri Zaman Kasih Karunia dan memulai Zaman Kerajaan, dan Dia mengungkapkan watak-Nya yang agung dan murka. Dia mengungkapkan kebenaran sesuai dengan kebutuhan manusia dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan untuk menyelamatkan manusia sepenuhnya dari kuasa setan dan membebaskannya dari belenggu dosa, menyucikannya, sehingga dibawa ke dalam kerajaan Tuhan.
Lalu mengapa Tuhan disebut Tuhan Yang Mahakuasa ketika Dia kembali? Jawaban atas pertanyaan ini telah dinyatakan dengan jelas dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berkata, "Aku pernah dikenal sebagai Yahweh. Aku juga pernah dipanggil Mesias, dan orang-orang pernah memanggil-Ku Yesus Sang Juruselamat dengan kasih dan penghormatan. Kendati demikian, saat ini Aku bukan lagi Yahweh ataupun Yesus yang dikenal orang di masa lampau itu; Aku adalah Tuhan yang datang kembali pada akhir zaman, Tuhan yang akan membawa zaman ini menuju akhir. Akulah Tuhan itu sendiri yang bangkit dari ujung bumi, sarat dengan keseluruhan watak-Ku, dan penuh dengan otoritas, hormat, serta kemuliaan. Orang-orang tidak pernah menjalin hubungan dengan-Ku, tidak pernah mengenal-Ku, dan tidak tahu tentang watak-Ku. Sejak penciptaan dunia hingga saat ini, tak seorang pun pernah melihat-Ku. Inilah Tuhan yang menampakkan diri kepada manusia pada akhir zaman, tetapi tersembunyi di antara manusia. Dia berdiam di antara manusia, benar dan nyata, seperti matahari yang menyala-nyala dan api yang berkobar-kobar, penuh dengan kuasa dan sarat akan otoritas. Tidak ada satu orang atau perkara pun yang tidak akan dihakimi oleh firman-Ku, dan tidak ada satu orang atau perkara pun yang tidak akan disucikan melalui nyala api. Pada akhirnya, segala bangsa akan diberkati karena firman-Ku, dan juga dihancurkan berkeping-keping karena firman-Ku. Dengan demikian, semua orang pada akhir zaman akan melihat bahwa Akulah Juruselamat yang datang kembali, bahwa Akulah Tuhan Yang Mahakuasa yang menaklukkan semua umat manusia. Dan semua orang akan melihat bahwa Aku pernah menjadi korban penghapus dosa manusia, tetapi pada akhir zaman, Aku juga menjadi terik matahari yang menghanguskan segala sesuatu, dan juga Surya kebenaran yang menyingkapkan segala sesuatu. Inilah pekerjaan-Ku pada akhir zaman. Aku memakai nama ini dan memiliki watak ini supaya semua orang dapat melihat bahwa Akulah Tuhan yang benar, matahari yang menyala-nyala, dan api yang berkobar-kobar, supaya semua manusia dapat menyembah-Ku, satu-satunya Tuhan yang benar, dan supaya mereka dapat melihat wajah-Ku yang sejati: Aku bukan saja Tuhan atas orang Israel, dan Aku bukan saja Sang Penebus; Akulah Tuhan atas segala ciptaan di seluruh langit dan bumi dan lautan."
Di akhir zaman, Tuhan mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman di bawah nama Tuhan Yang Mahakuasa, menyingkap sifat setan manusia dan watak yang menentang Tuhan; ini untuk sepenuhnya memurnikan dan menyelamatkan manusia, dan untuk memungkinkan kita melepaskan diri dari kerusakan dan penderitaan Setan sehingga kita dapat masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Tuhan telah datang untuk melakukan pekerjaan menghakimi dan memurnikan umat manusia, memisahkan manusia sesuai dengan jenisnya, dan memberi pahala yang baik dan menghukum yang jahat, menyelamatkan umat manusia yang rusak dari dosa untuk selamanya dan membawa rencana pengelolaan enam ribu tahun-Nya untuk menyelamatkan umat manusia sampai akhir. Jadi, Tuhan telah menampakkan diri kepada umat manusia di akhir zaman dengan watak yang benar, agung, murka dan tidak tersinggung untuk menunjukkan kepada dunia watak, keberadaan, dan kepunyaan Tuhan yang diungkapkan oleh Tuhan. Dengan watak inilah Dia menghakimi dan menghukum semua kerusakan dan ketidakbenaran umat manusia, untuk sepenuhnya menyelamatkan manusia dari dosa.
Tuhan mengambil nama Tuhan Yang Mahakuasa untuk membuat semua orang melihat tidak hanya hikmat dan kemampuan-Nya dalam menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu, tetapi bahkan lebih dari kuasa-Nya dalam kendali dan kekuasaan-Nya atas segala sesuatu. Dia tidak hanya dapat memberikan anugrah dan berkat kepada manusia, tetapi Dia juga dapat menghakimi, menghukum, dan memurnikan mereka. Dia tidak hanya dapat membuka zaman baru dan membimbing manusia, tetapi Dia juga dapat mengakhiri zaman itu, menghukum para pelaku kejahatan, dan pada akhirnya memberikan tujuan yang indah kepada para pecinta Tuhan. Tuhan bukan hanya Tuhan atas orang Israel, tetapi juga Tuhan seluruh umat manusia dan, terlebih lagi, Dia adalah Tuhan dari semua makhluk di seluruh langit dan bumi. Semua firman dan pekerjaan Tuhan sepenuhnya mengungkapkan hikmat Tuhan, keagungan, keajaiban dan tak terduga, yang menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan adalah satu-satunya Tuhan itu sendiri. Itulah mengapa pantas menyebut Tuhan sebagai Tuhan Yang Mahakuasa.
Ketika Tuhan mulai mengucapkan firman-Nya dan melakukan pekerjaan-Nya dengan nama Tuhan Yang Mahakuasa, itu berarti akhir dari Zaman Kasih Karunia dan awal dari Zaman Kerajaan, dan bahwa Tuhan telah mulai memakai nama baru untuk memimpin semua umat manusia. Mereka yang hanya berpegang pada nama-nama yang Tuhan pakai selama pekerjaan-Nya di masa lalu tetapi menolak untuk menerima nama baru Tuhan akan kehilangan keselamatan Tuhan dan jatuh ke dalam kegelapan, menangis dan mengertakkan gigi. Mereka yang menerima nama baru Tuhan, yang mengalami pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman, dan yang wataknya dimurnikan dan diubah, akan dipimpin oleh Tuhan ke zaman berikutnya untuk menerima berkat kekal-Nya.
Semua ini menunjukkan bahwa setiap nama yang diambil Tuhan di setiap zaman memiliki makna yang besar. Yahweh, Yesus, dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah nama yang berbeda yang dipakai Tuhan pada zaman yang berbeda. Nama Tuhan berubah saat pekerjaan-Nya berubah, dan mewakili pekerjaan dan watak-Nya selama zaman itu. Tetapi tidak peduli bagaimana Tuhan bekerja atau nama Tuhan berubah, Tuhan tetaplah Tuhan yang esa. Setelah pekerjaan pengelolaan Tuhan selesai, semua nama yang Tuhan pakai di bumi akan berakhir, dan Tuhan tidak akan memiliki nama-nama tertentu — Dia adalah Sang Pencipta. Seperti yang dikatakan dalam firman Tuhan, "Harinya akan tiba ketika Tuhan tidak lagi disebut Yahweh, Yesus, atau Mesias, melainkan Ia akan disebut "Sang Pencipta" saja. Saat itu, semua nama yang telah dikenakan-Nya di bumi akan lekang sebab pekerjaan-Nya di bumi sudah akan berakhir."
- Catatan Editor
-
Melalui persekutuan di atas, apakah Anda sekarang memahami arti dari berbagai nama Tuhan di dalam Alkitab? Jika artikel ini bermanfaat bagi Anda, silakan bagikan dengan orang lain. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan kirim pesan kepada kami di bawah ini. Kami siap menjawab pertanyaan Anda kapan saja.