Menu

Apa natur dari masalah manusia yang tidak mengetahui makna penting nama Tuhan atau tidak menerima nama baru-Nya?

Firman Tuhan yang Relevan:

Di setiap kurun waktu, Tuhan akan memulai pekerjaan yang baru, dan di masing-masing kurun waktu itu akan ada permulaan yang baru di antara manusia. Jika manusia hanya mematuhi kebenaran bahwa "Yahweh adalah Tuhan" dan "Yesus adalah Kristus", yang merupakan kebenaran yang berlaku hanya di salah satu zaman, maka manusia tidak akan pernah bisa mengikuti pekerjaan Roh Kudus dan selamanya tidak akan mampu mendapatkan pekerjaan Roh Kudus. Bagaimana pun cara Tuhan bekerja, manusia harus mengikuti tanpa keraguan sedikit pun dan dengan saksama. Dengan cara ini, bagaimana mungkin manusia akan disingkirkan oleh Roh Kudus? Apa pun yang Tuhan lakukan, selama manusia yakin bahwa itu adalah pekerjaan Roh Kudus, dan bekerja sama dalam pekerjaan Roh Kudus tanpa keraguan sedikit pun dan selama manusia tetap berusaha memenuhi persyaratan Tuhan, bagaimana mungkin ia dihukum? Pekerjaan Tuhan tidak pernah berhenti, langkah-langkah kaki-Nya tidak pernah berhenti. Sebelum pekerjaan pengelolaan-Nya tuntas, Dia selalu sibuk dan tidak pernah berhenti. Namun, manusia berbeda. Setelah memperoleh secuil saja pekerjaan Roh Kudus, dia menganggap pekerjaan itu tidak akan pernah berubah; setelah mendapatkan sedikit pengetahuan, dia tidak terus mengikuti jejak langkah pekerjaan Tuhan yang baru; setelah menyaksikan sebagian kecil saja pekerjaan Tuhan, dia langsung menempatkan Tuhan dalam wujud patung kayu tertentu, lalu meyakini bahwa Tuhan akan senantiasa berdiam dalam wujud yang dia lihat di hadapannya. Manusia yakin bahwa jika di masa lampau wujud itu demikian, di masa depan pun akan selalu demikian. Setelah mendapatkan pengetahuan yang dangkal, manusia menjadi begitu sombong dan lupa diri, lalu mulai menyatakan dengan seenaknya bahwa watak dan sosok Tuhan itu tidak ada. Setelah menjadi yakin tentang satu tahap pekerjaan Roh Kudus, manusia tetap tidak mau menerima pekerjaan Tuhan yang baru, siapa pun orang yang menyatakannya. Inilah orang-orang yang tidak mampu menerima pekerjaan Roh Kudus yang baru; mereka terlalu konservatif dan tidak mampu menerima hal-hal baru. Orang-orang ini percaya kepada Tuhan tetapi sekaligus menolak Tuhan. Manusia percaya bahwa bangsa Israel bersalah karena "hanya percaya kepada Yahweh dan tidak percaya kepada Yesus", tetapi mayoritas orang hidup dalam peran "hanya percaya kepada Yahweh dan menolak Yesus" serta "menantikan kedatangan kembali Sang Mesias tetapi melawan Mesias yang bernama Yesus itu". Maka, tidak heran, orang-orang tetap hidup di bawah kekuasaan Iblis setelah menerima satu tahap pekerjaan Roh Kudus, dan tetap tidak menerima berkat Tuhan. Bukankah ini adalah akibat dari pemberontakan manusia? ... Meskipun mereka memang memiliki "kesetiaan yang tertinggi" terhadap firman yang diucapkan Tuhan, perkataan dan tindakan mereka masih terasa sangat menjijikkan karena mereka melawan pekerjaan Roh Kudus serta melakukan penyesatan dan kejahatan. Mereka yang tidak mengikut sampai titik terakhir, yang tidak mengikuti pekerjaan Roh Kudus, dan yang hanya berpaut pada pekerjaan yang lama, bukan hanya gagal mencapai kesetiaan kepada Tuhan, tetapi sebaliknya, juga telah menjadi orang-orang yang melawan Tuhan, yang ditolak oleh zaman yang baru, dan yang akan dihukum. Adakah yang lebih menyedihkan dibandingkan mereka?

Dikutip dari "Pekerjaan Tuhan dan Penerapan Manusia"

Jika manusia selalu memanggil-Ku Yesus Kristus, tetapi tidak menyadari bahwa Aku telah memulai zaman baru pada akhir zaman ini dan telah memulai pekerjaan baru, dan jika manusia selalu terobsesi menantikan kedatangan Yesus sang Juruselamat, maka Aku akan menyebut orang-orang seperti ini orang-orang yang tidak percaya kepada-Ku. Mereka adalah orang-orang yang tidak mengenal-Ku, dan kepercayaan mereka kepada-Ku palsu. Mungkinkah orang-orang seperti ini menyaksikan kedatangan Yesus sang Juruselamat dari surga? Yang mereka nantikan bukanlah kedatangan-Ku, tetapi kedatangan Raja orang Yahudi. Mereka tidak mendambakan pemusnahan yang Kulakukan terhadap dunia lama yang najis ini, melainkan sangat merindukan kedatangan Yesus yang kedua kalinya, saat mereka akan ditebus; mereka menantikan Yesus sekali lagi menebus seluruh umat manusia dari tanah yang cemar dan jahat ini. Bagaimana mungkin orang-orang seperti itu menjadi mereka yang menyelesaikan pekerjaan-Ku pada akhir zaman? Hasrat manusia tidak mampu memenuhi keinginan-Ku maupun menyelesaikan pekerjaan-Ku, karena manusia hanya mengagumi atau menghargai pekerjaan yang Kulakukan dahulu, dan tidak tahu bahwa Aku adalah Tuhan itu sendiri yang selalu baru dan tak pernah usang. Manusia hanya tahu bahwa Aku adalah Yahweh, dan Yesus, tanpa sedikit pun pemahaman bahwa Aku adalah Yang Terkemudian, Pribadi yang akan membawa umat manusia menuju akhir. Segala yang didambakan dan dikenal manusia hanya berdasarkan pemahamannya sendiri, dan tak lebih dari yang dapat dilihat dengan matanya sendiri. Hal itu tidak sejalan dengan pekerjaan yang Kulakukan, justru bertentangan dengan pekerjaan-Ku.

Dikutip dari "Juruselamat Telah Datang Kembali di Atas 'Awan Putih'"

Jika engkau menggunakan pemahamanmu sendiri untuk mengukur dan membatasi Tuhan, seolah-olah Tuhan adalah patung tanah liat yang tidak berubah, dan jika engkau sepenuhnya membatasi Tuhan dengan menggunakan batasan Alkitab, lalu menempatkan Dia dalam suatu lingkup kerja yang terbatas, ini membuktikan bahwa engkau semua telah mengutuk Tuhan. Karena orang Yahudi di zaman Perjanjian Lama menganggap Tuhan sebagai berhala, suatu wujud tak berubah yang mereka simpan dalam hati, seolah-olah Tuhan hanya bisa disebut Mesias, dan hanya Dia yang disebut Mesias yang bisa menjadi Tuhan, dan karena manusia melayani dan menyembah Tuhan seakan Dia adalah patung tanah liat (yang mati), mereka memaku Yesus saat itu di kayu salib, menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya—maka Yesus yang tidak bersalah itu pun dihukum mati. Tuhan sama sekali tidak bersalah atas pelanggaran apa pun, tetapi manusia menolak mengampuni-Nya, dan bersikeras menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya, sehingga Yesus pun disalibkan. Manusia selalu yakin bahwa Tuhan tidak pernah berubah, dan mendefinisikan Tuhan berdasarkan satu kitab saja, yaitu Alkitab, seolah-olah manusia telah sepenuhnya mendalami pengelolaan Tuhan, seolah-olah manusia sudah menangkap segala sesuatu yang Tuhan kerjakan dalam genggaman tangannya. Manusia sangat tidak masuk akal, congkak berlebihan, dan mereka semua ahli membesar-besarkan perkara. Terlepas dari seberapa hebatnya pengetahuanmu tentang Tuhan, Aku tetap berkata bahwa engkau tidak mengenal Dia, bahwa engkaulah orang yang paling menentang Tuhan, dan bahwa engkau telah mengutuk Tuhan, karena engkau sepenuhnya tidak sanggup menaati pekerjaan Tuhan dan berjalan di jalan untuk disempurnakan Tuhan. Mengapa Tuhan tidak pernah puas melihat tindakan manusia? Karena manusia tidak mengenal Tuhan, karena manusia mempunyai terlalu banyak konsepsi, dan karena pengetahuannya tentang Tuhan sama sekali tidak selaras dengan kenyataan, melainkan secara membosankan mengulang-ulangi tema yang sama tanpa variasi serta menggunakan pendekatan yang sama untuk setiap situasi. Maka, setelah turun ke bumi saat ini, Tuhan kembali dipaku di kayu salib oleh manusia.

Dikutip dari "Orang Jahat Pasti Dihukum"

Apakah engkau sekalian ingin tahu apa akar masalahnya mengapa orang Farisi menentang Yesus? Apakah engkau sekalian ingin tahu substansi orang-orang Farisi? Mereka penuh dengan khayalan tentang Mesias. Terlebih lagi, mereka hanya percaya bahwa Mesias akan datang, tetapi mereka tidak mencari kebenaran tentang hidup. Jadi, sampai hari ini mereka masih menunggu Mesias, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang jalan kehidupan, dan tidak tahu apa itu jalan kebenaran. Menurutmu sekalian, bagaimana orang-orang bodoh, keras kepala, dan bebal bisa mendapatkan berkat Tuhan? Bagaimana mereka bisa melihat Mesias? Mereka menentang Yesus, karena mereka tidak mengetahui arah pekerjaan Roh Kudus, karena mereka tidak mengetahui jalan kebenaran yang diucapkan Yesus, dan terlebih lagi, karena mereka tidak memahami Mesias. Karena mereka tidak pernah melihat Mesias, dan tidak pernah bersama-Nya, mereka membuat kesalahan dengan memberikan penghormatan kosong kepada nama Mesias sambil menentang substansi Mesias dengan segala cara. Orang-orang Farisi ini pada hakikatnya keras kepala, sombong, dan tidak mematuhi kebenaran. Prinsip kepercayaan mereka kepada Tuhan adalah: tidak peduli sedalam apa khotbahmu, tidak peduli setinggi apa otoritasmu, Engkau bukan Kristus kecuali jika Engkau disebut Mesias. Bukankah pandangan ini tidak masuk akal dan konyol? Aku bertanya lagi kepada kalian: tidakkah sangat mudah untuk melakukan kesalahan seperti yang dilakukan orang Farisi mula-mula, mengingat engkau sekalian tidak memahami Yesus sama sekali? Dapatkah engkau membedakan jalan kebenaran? Dapatkah engkau benar-benar menjamin bahwa engkau tidak akan menentang Kristus? Dapatkah engkau mengikuti pekerjaan Roh Kudus? Jika engkau tidak tahu apakah engkau akan menentang Kristus, Aku katakan bahwa engkau sudah hidup di ambang kematian. Semua orang yang tidak mengenal Mesias mampu menentang, menolak, atau memfitnah Yesus. Semua orang yang tidak memahami Yesus mampu menyangkal dan mencerca-Nya. Selain itu, mereka mampu melihat kedatangan kembali Yesus sebagai tipu muslihat Iblis, dan semakin banyak orang akan mengutuk Yesus yang sudah kembali menjadi daging. Tidakkah semua ini membuat engkau sekalian takut? Yang akan engkau hadapi adalah penghujatan terhadap Roh Kudus, penghancuran firman Roh Kudus kepada gereja-gereja, dan penolakan atas semua yang dinyatakan oleh Yesus. Apa yang bisa engkau sekalian dapatkan dari Yesus jika engkau sangat bingung? Bagaimana engkau sekalian bisa memahami pekerjaan Yesus ketika Ia kembali menjadi daging di atas awan putih, jika engkau dengan keras menolak menyadari kesalahanmu? Aku katakan hal ini kepadamu sekalian: orang-orang yang tidak menerima kebenaran, tetapi dengan membabi buta menantikan kedatangan Yesus di atas awan putih, pasti akan menghujat Roh Kudus, dan merekalah kategori orang yang akan dimusnahkan. Engkau sekalian hanya menginginkan kasih karunia Yesus, dan hanya ingin menikmati alam surgawi yang penuh kebahagiaan, tetapi tidak pernah mematuhi perkataan yang diucapkan Yesus, dan tidak pernah menerima kebenaran yang dinyatakan Yesus saat Ia kembali menjadi daging. Apa yang akan engkau sekalian tunjukkan demi menukar kenyataan bahwa Yesus datang kembali di atas awan putih? Apakah disebut ketulusan jika engkau sekalian terus-menerus berbuat dosa, tetapi kemudian berulang kali mengakuinya? Korban apa yang akan engkau sekalian persembahkan kepada Yesus yang datang kembali di atas awan putih? Apakah itu jerih payah kerjamu selama bertahun-tahun yang justru membuatmu sekalian meninggikan diri? Apa yang akan engkau tunjukkan untuk membuat Yesus yang datang kembali itu percaya kepadamu? Apakah sifat sombongmu, yang tidak mematuhi kebenaran?

Dikutip dari "Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus adalah Saat Tuhan Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru"

Tinggalkan komentar