Aku percaya kepada Tuhan Yesus sejak aku masih kecil. Kemudian aku tidak bisa pergi ke gereja untuk sering mendengarkan khotbah karena aku pergi ke kuliah di daerah lain. Oleh karena itu, aku menonton beberapa video Injil di YouTube, dan sering berdoa kepada Tuhan untuk memelihara hubungan yang normal dengan Tuhan. Pada suatu kali, aku mendengar pendeta berkhotbah: Sekarang adalah akhir zaman, bencana terus berlanjut di berbagai negara di dunia, dan tanda-tanda kedatangan Tuhan Yesus kembali sudah muncul. Inilah saatnya kita bersiap untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kembali. Oleh karena itu, kita harus menjaga diri kita dengan hati-hati, berwaspada dan berdoa, dengan ini kita akan dapat diangkat masuk ke kerajaan surga saat Tuhan Yesus datang kembali. Ketika aku mengetahui bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali dengan segera, hatiku sangat senang sekaligus khawatir.
Tuhan Yesus pernah berfirman: "Diberkatilah orang yang berbelas kasih, sebab mereka akan mendapat belas kasihan. Diberkatilah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Tuhan. Diberkatilah orang yang membawa damai: sebab mereka akan disebut anak-anak Tuhan" (Matius 5:7-9). Namun, aku sendiri tidak memenuhi satu pun dari tuntutan Tuhan Yesus itu. Ketika teman atau teman sekelas mengucapkan dan melakukan sesuatu yang menyakitiku, atau aku melihat bahwa orang lain lebih baik daripada diriku sendiri, aku akan merasa marah dan iri di dalam hatiku, tetapi untuk bergaul secara harmoni dengan mereka, aku mencoba untuk menahan diriku dan tidak bertengkar dengan orang lain. Teman-temanku mengatakan bahwa aku memiliki kepribadian yang lembut dan juga mudah berhubungan dengan orang lain, tetapi aku tahu di dalam hatiku bahwa ini semua adalah hasil kepuraan. Aku merasa bahwa aku sangat munafik dan bermuka dua. Hidup dengan cara ini terlalu lelah. Aku sering berpikir, aku sering dipenuhi oleh hal-hal yang milik dosa seperti dendam, iri hati, kekejaman, dan lain-lain; tidak bisa menerapkan firman Tuhan, akankah Tuhan memperkenankan aku? Untuk mengamalkan ajaran Tuhan Yesus, aku sering berdoa dengan sungguh-sungguh, memohon kepada Tuhan untuk melindungi aku, tetapi ketika lingkungan nyata datang, aku masih belum bisa menerapkan firman Tuhan. Aku tidak bisa tidak merasa khawatir pada diriku sendiri. Tuhan itu kudus, apakah orang seperti aku yang masih bisa sering kali berbuat dosa benar-benar memenuhi syarat untuk masuk ke kerajaan surga?
Kemudian, aku bertanya kepada seorang pendeta terkenal di Singapura tentang "apakah orang yang sering melakukan kejahatan dapat masuk ke kerajaan surga?" Pendeta berkata: "Kita semua adalah orang berdosa dan kita masih akan berbuat dosa tanpa dihindarkan, tetapi karena keselamatan dari penyaliban Tuhan Yesus, dosa kita telah diampuni dan diselamatkan oleh kasih karunia. Selama kita sungguh-sungguh bertobat dan mengaku dosa kita kepada Tuhan Yesus, kita akan diangkat masuk ke kerajaan surga ketika Tuhan Yesus datang kembali." Setelah mendengarkan perkataan pendeta, aku merasa ada yang tidak benar, namun aku juga tidak tahu persis kenapa. Setelah itu, aku mencari di Internet beberapa khotbah pendeta tentang topik ini, dan kebanyakan khotbah hampir serupa. Lalu aku pikir karena pendeta berkhotbah seperti ini, mungkin kita sudah diampuni dan diselamatkan oleh kasih karunia dengan percaya kepada Tuhan Yesus, dan ketika Tuhan Yesus datang kembali, kita bisa masuk kerajaan surga.
Pada suatu hari di bulan Maret 2020, aku menonton video di YouTube seperti biasa. Tanpa sengaja, aku tertarik perhatian dengan klip video yang menceritakan mengenai bagaimana kita bisa memasuki kerajaan surga. Aku tidak sabar untuk memutarkannya. Dalam video tersebut, pertama-tama seorang saudara mengajukan pertanyaan: "Tuhan Yesus telah mengampuni semua dosa kita dan tidak lagi menganggap kita sebagai orang berdosa. Bahkan jika kita masih sering melakukan dosa, dosa kita akan diampuni selama kita bertobat dan mengaku dosa-dosa kita kepada Tuhan. Mengapa kita harus menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, barulah bisa diselamatkan dan memasuki kerajaan surga?"
Pada saat ini, seorang saudara mulai bersekutu: "Di Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus hanya melakukan pekerjaan penebusan, bukannya pekerjaan penghakiman dan penyucian yang akan dilakukan terhadap umat manusia di akhir zaman. Iman kita kepada Tuhan hanya memungkinkan dosa kita diampuni supaya kita layak untuk berdoa dan berkomunikasi dengan Tuhan, sehingga kita dapat menikmati anugerah dan berkat Tuhan. Inilah "diselamatkan" yang sering kita katakan. Faktanya, "diselamatkan" ini mengacu pada dosa kita telah diampuni karena iman dan tidak lagi dikutuk oleh hukum-hukum. Inilah arti sebenarnya untuk "diselamatkan". Ketika Tuhan Yesus datang, Dia berfirman: "Bertobatlah engkau: karena Kerajaan Surga sudah dekat" (Matius 4:17). Tuhan Yesus telah menyebarkan jalan pertobatan kepada orang-orang dan melakukan pekerjaan penebusan yang merupakan pembukaan jalan untuk pekerjaan penghakiman di akhir zaman. Meskipun dosa-dosa kita sudah diampuni karena iman kita kepada Tuhan Yesus, sifat berdosa kita tetap ada. Kita masih didominasi dan dikendalikan oleh watak Iblis, sehingga kita sering melakukan dosa tanpa sadar, selalu memberontak terhadap Tuhan, selalu berbohong dan menipu Tuhan, serta membenci dan menghakimi orang. Terlebih lagi, kita masih dapat memahami dan menghakimi sesuatu perkara berdasarkan konsepsi dan imajinasi kita masing-masing. Meskipun kita dapat mengorbankan milik diri sendiri demi Tuhan dan sanggup bekerja keras dalam nama Tuhan, niat kita hanyalah untuk memanfaatkan Tuhan dan membuat kesepakatan dengan-Nya supaya dapat memasuki kerajaan surga dan menerima upah. Yang kita lakukan semata-mata memperalat Tuhan dan berdagang dengan Tuhan, bukan benar-benar mengasihi dan menaati Tuhan. Jika kita ditimpa bencana alam dan berbagai ujian, kita masih akan mengeluh tentang Tuhan, bahkan menghakimi dan mengutuk Tuhan. Bukankah ini kenyataannya? Apakah terdapat seorang yang percaya kepada Tuhan Yesus memahami dengan jelas mengapa kita masih sering berbuat dosa dan memberontak melawan Tuhan meskipun dosa-dosa kita diampuni? Mengapa kita masih dikendalikan dan terikat oleh sifat dosa? Mengapa kita masih hidup dengan watak rusak Iblis setelah kita percaya kepada Tuhan Yesus? Siapa yang dapat dengan jelas mengenali watak rusak Iblis dirinya sendiri yang lebih parah daripada dosa, seperti sifat kesombongan dan keangkuhan, kebengkokan dan tipu daya, keegoisan dan kekejian, kemunafikan dan sebagainya? Tuhan Yesus telah mengampuni dosa manusia, tetapi Dia belum mengampuni watak Iblis dalam diri manusia. Oleh karena itu, tidak peduli berapa tahun orang percaya kepada Tuhan Yesus, jika watak Iblisnya tidak disucikan, maka manusia masih dapat melawan dan memusuhi Tuhan. Bukankah demikian halnya? Semua orang tahu bahwa Tuhan Yesus banyak kali bernubuat bahwa Dia akan datang kembali pada akhir zaman. Kembalinya Tuhan adalah untuk sepenuhnya menyelesaikan masalah akar penyebab dosa kita, yaitu menyelesaikan sifat dan watak Iblis yang berakar dalam diri kita. Di akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa telah datang untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Tuhan Yang Mahakuasa menghakimi dan menyucikan watak dan sifat Iblis kita yang melawan Tuhan, membuat kita sepenuhnya bebas dari ikatan dosa dan didapatkan oleh Tuhan. Oleh karena itu, hanya dengan mengalami pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman, barulah kita dapat menyingkirkan watak Iblis kita dan mencapai kesucian, menjadi orang yang menaati dan menyembah Tuhan, dapat mencapai keselamatan serta masuk ke dalam kerajaan surga. Mari kita simak beberapa paragraf firman Tuhan Yang Mahakuasa: "Orang berdosa sepertimu, yang baru saja ditebus, yang belum diubahkan atau disempurnakan Tuhan, dapatkah engkau berkenan di hati Tuhan? Bagimu, engkau yang masih dirimu yang lama, memang benar bahwa engkau diselamatkan oleh Yesus, dan engkau tidak terhitung sebagai orang berdosa karena penyelamatan Tuhan, tetapi hal ini tidak membuktikan bahwa engkau tidak berdosa dan tidak najis. Bagaimana mungkin engkau bisa kudus jika engkau belum diubahkan? Di dalam dirimu, engkau dipenuhi dengan kenajisan, egois dan kasar, tetapi engkau masih berharap untuk dapat turun bersama Yesus—enak betul! Engkau melewatkan satu tahap dalam kepercayaanmu kepada Tuhan: engkau hanya ditebus, tetapi belum diubahkan. Agar engkau dapat berkenan di hati Tuhan, Tuhan harus secara pribadi melakukan pekerjaan untuk mengubahkan dan menahirkanmu; jika engkau hanya ditebus, engkau tidak akan dapat mencapai kekudusan. Dengan begini, engkau tidak akan layak mendapat bagian dalam berkat-berkat yang baik dari Tuhan, sebab engkau telah melewatkan satu tahap dalam pekerjaan Tuhan mengelola manusia, yaitu tahap kunci berupa pengubahan dan penyempurnaan. Dengan demikian, engkau, seorang berdosa yang baru saja ditebus, tidak dapat langsung menerima warisan Tuhan."
"'Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya rusaknya yang jahat. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup.'"
Setelah menonton video ini, pertanyaan yang selama ini mengganggu aku langsung terjawab. Ternyata kata "diselamatkan" mengacu pada dosa-dosa kita dapat diampuni karena percaya kepada Tuhan Yesus dan tidak lagi dikutuk oleh hukum-hukum, bukan seperti yang pendeta khotbahkan bahwa kita telah mendapat pengampunan dosa dan diselamatkan oleh kasih karunia karena percaya kepada Tuhan Yesus, maka kita bisa secara langsung masuk ke kerajaan surga. Meskipun kita telah menerima pengampunan dosa-dosa kita dalam kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus, dan Tuhan tidak menganggap kita sebagai orang berdosa, kita masih memiliki kotoran dan kerusakan di dalam diri kita, dan masih bisa sering berbuat dosa. Jika kita tidak mengalami perubahan dan penyucian, kita tidak akan memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Sama seperti saudara dalam film yang bersekutu: "Meskipun dosa-dosa kita sudah diampuni karena percaya kepada Tuhan Yesus, sifat kita yang berdosa tetap ada. Kita masih didominasi dan dikendalikan oleh sifat Iblis, berbuat dosa tanpa sadar, sering memberontak terhadap Tuhan, sering berbohong dan menipu Tuhan, bahkan membenci dan menghakimi orang ... " Pikirkan baik-baik bukankah ini adalah fakta? Meskipun aku percaya kepada Tuhan Yesus dan memiliki beberapa perubahan dalam perilaku lahiriah ketika aku menerapkan sesuai dengan firman Tuhan, rasa dendam dan iri hati terhadap orang-orang masih akan dihasilkan di dalam hatiku. Bukankah ini membuktikan bahwa aku masih dikendalikan oleh sifat Iblis? Jika sifat Iblis tidak diselesaikan, aku masih bisa berbuat dosa dan menolak Tuhan tanpa sadar. Bagaimana orang seperti aku yang sering berbuat dosa memenuhi syarat untuk masuk kerajaan surga?
Setelah menonton persekutuan dalam video ini, aku benar-benar memastikan bahwa "Pengampunan dosa memungkinkan kita masuk kerajaan surga" yang dikatakan oleh pendeta sebenarnya tidak sejalan dengan fakta, karena kita masih memiliki dosa dan belum menjadi suci. Bagaimana mungkin kita layak melihat Tuhan Yesus dan masuk kerajaan surga? Tampaknya hanya ketika kita menjadi suci, kita akan dapat memasuki kerajaan surga. Selain itu, video ini juga menyampaikan pesan penting bagiku, yaitu Tuhan Yesus datang kembali di akhir zaman untuk melakukan pekerjaan penghakiman, menyucikan manusia dari dosa, dan sepenuhnya membebaskan manusia dari belenggu dosa. Menurut aku, persekutuan semacam ini sangat segar, karena tidak hanya menunjukkan akar penyebab dosa manusia, tetapi juga menunjukkan jalan untuk disucikan dari dosa. Meskipun aku masih belum tahu bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman, aku tahu jalan menuju kerajaan surga.
Kemudiannya, aku menonton klip film "Misteri Ketuhana Sekuel" di playlist YouTube. Kata-kata Saudara Lin di film telah menarik hatiku. Saudara Lin berkata: "Tuhan Yesus benar-benar telah kembali! Ini adalah fakta yang mutlak benar! Tuhan telah berinkarnasi sebagai Anak Manusia dan menampakkan diri di Tiongkok, Dia mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman ... Hanya dalam dua puluh tahun, pekerjaan akhir zaman Tuhan Yang Mahakuasa telah tersebar ke begitu banyak rumah tangga di Tiongkok, dan sudah diketahui oleh semua orang. Saat ini, firman-firman yang diungkapkan Tuhan Yang Mahakuasa telah diunggah di Internet dan dipublikasikan secara terbuka, menghadap kepada semua orang di seluruh dunia untuk dicari dan diselidiki. Pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman menyebar dari Timur ke Barat seperti kilat, dan ini sepenuhnya menggenapi nubuatan Tuhan Yesus. Tuhan Yang Mahakuasa melakukan satu tahap pekerjaan, yang dibangun di atas pekerjaan penebusan Tuhan Yesus, untuk menghakimi dan menghajar manusia yang rusak, yang sebenarnya adalah pekerjaan penyucian dan penyelamatan atas umat manusia secara menyeluruh. ... "
Ketika mendengar Saudara Lin dalam film tersebut mengatakan bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali, yaitu inkarnasi Tuhan Yang Mahakuasa, yang telah menampakkan diri di Tiongkok serta telah melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman, lalu aku merasa bersemangat: "Apa? Tuhan Yesus telah kembali! Apakah Tuhan Yang Mahakuasa adalah kembalinya Tuhan Yesus? Pekerjaan penghakiman Tuhan Yesus di akhir zaman telah dimulai! Hanya dengan menerima pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa, kita akan dapat disucikan dan masuk kerajaan surga. Tetapi bagaimana Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penghakiman? Jika mereka mengatakan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah kembalinya Tuhan Yesus, pasti ada jawaban ini dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa. Oleh karena itu, aku harus menyelidikinya dengan cermat."
Selanjutnya, aku menemukan bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa yang mereka baca berasal dari sebuah buku berjudul "Firman Menampakkan Diri Dalam Rupa Manusia", tetapi dari mana aku bisa mendapatkan buku ini? Aku teringat di dalam film itu dikatakan bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa semuanya diunggah di Internet, jadi pasti ada buku ini di situs web Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, jadi aku mencari di Internet dan mengunduh Aplikasi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Setelah membukanya, aku sangat terkejut. Konten di dalamnya kaya dan berlimpah, termasuk firman-firman esensial dari Tuhan Yang Mahakuasa, berbagai film Injil, video lagu dan tarian, pertanyaan dan jawaban klasik mengenai Injil Kerajaan, dan lain-lain. Aku tidak tahu harus membacanya di mana, jadi aku dengan cepat menjelajahi dan menemukan bahwa konten di dalamnya adalah semua yang ingin kuketahui. Kemudiannya, aku menemukan buku "Firman Menampakkan Diri Dalam Rupa Manusia" dan segera membukanya. Buku ini penuh dengan firman-firman yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Tenggelam dalam kebahagiaan, aku langsung memposting tautan aplikasi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa di Facebookku, karena aku berharap lebih banyak teman dapat melihatnya.
Tepat ketika aku memutuskan untuk menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman, aku bertemu dengan Saudari Li Ling dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa di Facebook. Dia mengundang aku untuk bergabung dalam pertemuan mereka di grup. Aku sangat terkejut dan merasa bahwa semua ini disiapkan untukku oleh Tuhan. Pada pertemuan tersebut, aku mengutarakan kebingungan di dalam hatiku: "Jika orang yang sering berbuat dosa tidak bisa masuk kerajaan surga, dan hanya dengan menerima pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa, kita bisa disucikan dan masuk kerajaan surga, lalu bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman untuk menyucikan manusia di akhir zaman?
Saudari Li berkata: "Mengenai bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman, sebenarnya Tuhan Yesus telah berfirman: 'Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman' (Yohanes 12:47-48). dan 'Sucikanlah mereka dengan kebenaran-Mu: firman-Mu adalah kebenaran' (Yohanes 17:17). serta 1 Petrus pasal 4 ayat ke-17 berkata: ‘Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan’. "Kitab Wahyu" pasal 22 ayat ke-14 bernubuat: ‘Berbahagialah mereka yang melakukan perintah-perintah-Nya, sehingga mereka dapat memperoleh hak atas pohon kehidupan dan dapat masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.' Tuhan Yesus dengan jelas menubuatkan bahwa Dia akan mengungkapkan kebenaran di akhir zaman, dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan, dengan menggunakan firman untuk menghakimi dan menyucikan watak rusak kita, sehingga kita dapat sepenuhnya bebas dari belenggu dosa. Oleh karena itu, selama periode waktu pekerjaan penghakiman di akhir zaman yang Tuhan lakukan dengan firman-firman-Nya, hanya mereka yang diangkat ke hadapan takhta Tuhan dan menerima penghakiman dari firman Tuhan yang akan memiliki kesempatan untuk disucikan dan masuk ke dalam kerajaan Tuhan.
Selanjutnya, mari kita membaca dua paragraf firman Tuhan Yang Mahakuasa, sesudahnya kita akan lebih memahami bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman untuk menyucikan manusia. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: 'Pada akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan.'
'Melalui pekerjaan penghakiman dan hajaran ini, manusia akan sepenuhnya menyadari substansi mereka sebenarnya yang najis dan rusak, dan mereka akan dapat sepenuhnya berubah dan menjadi tahir. Hanya dengan cara ini manusia dapat dilayakkan untuk kembali menghadap takhta Tuhan. Semua pekerjaan yang dilakukan sekarang ini bertujuan agar manusia dapat ditahirkan dan diubahkan. Melalui penghakiman dan hajaran oleh firman-Nya, serta melalui pemurnian, manusia dapat mengenyahkan kerusakan dirinya dan disucikan. Daripada menganggap tahap pekerjaan ini sebagai tahap penyelamatan, lebih tepat menganggapnya sebagai tahap pekerjaan penyucian.'
Dari firman Tuhan Yang Mahakuasa, kita dapat melihat bahwa di akhir zaman, Tuhan menghakimi umat manusia yang rusak dengan mengungkapkan kebenaran-kebenaran. Semua firman yang digunakan-Nya untuk menghakimi manusia adalah ungkapan watak Tuhan yang benar, yang menunjukkan kepada manusia hakikat Tuhan yang kudus dan watak kebenaran yang tidak dapat tersinggung. Dia menghakimi dan menyingkapkan sifat Iblis umat manusia yang rusak dan kebenaran tentang kerusakan, serta menunjukkan kepada manusia jalan untuk melepaskan diri dari belenggu dosa dan disucikan. Ketika Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan kebenaran, Dia tidak hanya mengajukan beberapa persyaratan kepada manusia untuk dilakukan, juga tidak hanya mengungkapkan beberapa bab firman, tetapi mengungkapkan banyak aspek kebenaran, seperti misteri rencana pengelolaan enam ribu tahun Tuhan, misteri inkarnasi Tuhan, bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman, bagaimana umat manusia dapat menyelesaikan sifat berdosa, membebaskan diri dari pengaruh Iblis dan memperoleh keselamatan penuh, dan lain-lain; semua ini telah diungkapkan kepada manusia. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan semua kebenaran yang dibutuhkan oleh manusia untuk mencapai kesucian dan memperoleh keselamatan penuh. Semua kebenaran ini telah memecahkan masalah sifat berdosa manusia dari akarnya. Ketika kita membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, kita dapat merasakan bahwa firman-firmanpenghakiman Tuhan Yang Mahakuasa bagaikan pedang bermata dua yang tajam, yang dapat menembus langsung ke kedalaman jiwa kita, dan juga dapat mengungkapkan watak rusak di dalam hati kita yang tidak pernah kita kenali, sehingga kita menyadari bahwa kita telah dirusak oleh Iblis sampai tidak memiliki keserupaan dengan manusia sama sekali, dan hati kita penuh dengan kesombongan dan keangkuhan, keegoisan dan tercela, penipuan dan kebengkokan, kejahatan dan serakah, dan watak rusak Iblis lainnya; bahkan jika kita mengorbankan diri demi Tuhan, tujuan kita adalah untuk membuat kesepakatan dengan Tuhan, hanya demi menerima berkat dan mahkota; kita juga sering memberontak dan menentang Tuhan; apa yang kita hidup semuanya adalah kejelekan Iblis, tidak memiliki keserupaan manusia apa pun; karena menyadari hal-hal ini, kita akan mulai membenci sifat rusak diri kita sendiri, merasa tidak layak untuk hidup di hadapan Tuhan, rebah di hadapan Tuhan untuk bertobat, dan bertekad untuk membuka lembaran baru agar hati Tuhan terhibur. Selain itu, setelah mengalami pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman, kita juga memiliki beberapa pemahaman yang benar tentang watak Tuhan yang benar, megah, dan tidak dapat tersinggung; secara bertahap mengembangkan hati yang takut akan Tuhan, sehingga bersedia untuk mengkhianati sifat Iblis kita, menaati dan menerima penghakiman dan hajaran dari firman Tuhan, memusatkan perhatian untuk mengejar kebenaran dan perubahan watak; pandangan hidup dan nilai-nilai manusia juga berubah ke berbagai tingkatan, tidak lagi hidup berdasarkan filosofi Iblis, dan watak rusak kita secara bertahap mencapai kesucian. Kita bisa mencapai perubahan seperti ini, itu adalah dampak yang dicapai dengan pekerjaan penghakiman yang Tuhan lakukan di akhir zaman."
Setelah selesai bersekutu tentang firman Tuhan, Saudari Li Ling juga mempersekutukan pengalamannya tentang menerima penghakiman dan hajaran dari firman Tuhan. Saudari Li Ling berkata: "Dulu, ketika aku percaya kepada Tuhan Yesus, karena aku memiliki sedikit kualitas dan dapat berkhotbah, aku selalu menerima pujian dan dukungan dari saudara dan saudari ke mana pun aku pergi. Ini sangat menambah kecongkakanku, sementara aku menjadi lebih antusias untuk pergi ke gereja, sering menjadi fasih lidah ke mana pun aku pergi, dan suka menjadi pusat perhatian. Setelah menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman, karena antusiasme saya, terlebih lagi karena kemurahan dan peninggian Tuhan, aku melakukan tugasku sebagai pemimpin gereja, namun aku masih suka menjadi fasih lidah di depan saudara-saudariku. Ketika saudara dan saudari memandang aku dengan penuh kekaguman dan memuji aku dengan kata-kata, memandang tinggi terhadapku dan mengelilingiku, dan mencari aku untuk bersekutu tentang kebenaran jika mereka memiliki masalah, hatiku menari-nari dengan gembira. Meskipun aku secara penampilan luar mengatakan bahwa segala kemuliaan bagi Tuhan dan semuanya dilakukan Tuhan, ada semacam kegembiraan dan kepuasan yang tidak bisa disembunyikan di dalam hatiku. Tepat ketika aku membenamkan diri dalam suasana hati yang senang karena dipuji oleh orang lain, pada suatu hari, aku membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa yang mengatakan: "Ada orang-orang yang secara khusus mengidolakan Paulus. Mereka suka pergi ke luar dan berkhotbah dan melakukan pekerjaan, mereka suka menghadiri pertemuan-pertemuan dan berkhotbah, dan mereka suka orang-orang mendengarkan mereka, memuja mereka, dan mengerumuni mereka. Mereka suka memiliki status di dalam pikiran orang lain, dan mereka menghargainya bila orang lain menghargai citra yang mereka tunjukkan. Mari kita menganalisis natur mereka dari perilaku-perilaku ini: apa natur mereka? Jika mereka benar-benar bersikap seperti ini, itu sudah cukup untuk menunjukkan bahwa mereka itu congkak dan sombong. Mereka tidak menyembah Tuhan sama sekali; mereka mencari status yang lebih tinggi dan ingin memiliki otoritas atas orang lain, menguasai mereka, dan memiliki status di pikiran mereka. Ini adalah gambaran klasik dari Iblis."
Sama seperti pedang yang tajam, firman Tuhan memotong langsung ke kedalaman hatiku. Aku tidak pernah berpikir bahwa yang kusuka, rindukan, dan kejar adalah hal yang milik Iblis, dan malah aku adalah representasi tipikal iblis, yang berdiri di posisi tinggi, membatasi orang dan menguasai orang; aku adalah orang yang tak tertahankan kesombonganku yang tidak menyembah Tuhan sama sekali. Aku mulai memeriksa semua perbuatan yang kulakukan. Berpikir kembali ke beberapa tahun terakhir dalam kepercayaanku kepada Tuhan, aku selalu mengejar status, kesombongan, dan juga berusaha untuk dipandang tinggi dan disembah oleh orang. Aku hanya puas dengan pergi ke gereja untuk menyampaikan doktrin kepada saudara-saudari, untuk memamerkan diri, dan meninggikan serta menyaksikan diriku sendiri. Setelah membedah ungkapan kerusakanku sendiri, aku baru dapat melihat bahwa aku dalam bahaya; aku arogan dan angkuh, tidak memiliki akal sehat, selalu ingin mengendalikan dan mengontrol orang agar aku memiliki posisi di dalam hati orang. Hakikat dari apa yang kulakukan adalah bersaing dengan Tuhan untuk merebut orang dan status. Ketika menyadari hal-hal ini, aku merasa takut, menyesal serta malu di dalam hatiku. Jika aku tidak tertimpa penghakiman dan hajaran Tuhan, aku tidak tahu ke mana aku akan pergi. Tuhanlah yang menghentikan jejak langkahku dari melakukan kejahatan. Ketika merasakan kasih dan keselamatan Tuhan, aku tidak bisa menahan diriku untuk bertekuk lutut di hadapan Tuhan dan bertobat kepada Tuhan. Kemudiannya, aku membaca firman Tuhan yang mengatakan: "Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia harus berupaya untuk melakukan tugas seorang makhluk ciptaan Tuhan, dan berusaha untuk mengasihi Tuhan tanpa mengajukan pilihan lain, sebab Tuhan layak menerima kasih manusia. Mereka yang berusaha untuk mengasihi Tuhan tidak boleh mencari keuntungan pribadi atau mencari apa yang mereka sendiri dambakan; inilah cara pengejaran yang paling benar." Terima kasih atas pencerahan Tuhan, membuatku mengerti bahwa kita yang percaya kepada Tuhan harus berupaya untuk memenuhi tugas makhluk ciptaan, berusaha mengasihi Tuhan tanpa membuat pilihan lain, dan tidak harus mengejar ketenaran dan status diri sendiri. Ini adalah hal-hal yang harus dilakukan oleh makhluk ciptaan. Setelah memahami hal ini, aku tidak lagi berusaha demi harga diri dan statusku, tetapi juga secara sadar mengkhianati diriku sendiri, menjadi orang yang jujur di hadapan saudara-saudara, serta menyingkapkan dan menyatakan watak Iblis yang ada dalam diriku, membuat saudara-saudara tahu bahwa aku juga manusia yang rusak. Perlahan-pelahan, harga diri dan statusku dapat dilepaskan sedikit, dan aku juga bisa menenangkan hati dan berfokus mengejar kebenaran, mengejar untuk memuaskan Tuhan dan mengasihi Tuhan, hubunganku dengan Tuhan juga semakin dekat. Ini adalah dampak yang dicapai dengan pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan di akhir zaman dalam diriku."
Setelah mendengarkan persekutuan saudari, aku memiliki sedikit pemahaman tentang bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman. Aku juga benar-benar mengenali bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa memang dapat menyelamatkan dan mengubah manusia. Jika bukan karena Tuhan datang mengungkapkan firman-firman untuk melakukan pekerjaan penghakiman, kita tidak akan dapat mengenali kerusakan kita sendiri. Ini membuat aku menyadari bahwa hanya dengan mengalami pekerjaan penghakiman Tuhan, barulah kita dapat secara bertahap mengenali watak rusak kita sendiri, dan akhirnya disucikan dari dosa. Memahami sampai di sini, aku merasa bahwa aku memiliki harapan untuk melepaskan diri dari belenggu dosa, dan juga mengakui dari lubuk hatiku bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah kedatangan Tuhan Yesus. Kemudian, aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman. Lewat menghadiri persekutuan dan bersekutu tentang firman Tuhan Yang Mahakuasa untuk satu jangka waktu tertentu dan mengalami pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman, aku berangsur-angsur memiliki pemahaman akan kesombongan, tipu daya dan watak rusakku lainnya, serta menemukan jalan pengamalan dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. Aku sangat bersyukur karena Tuhan membawa aku kembali kepada-Nya pada saat pekerjaan penghakiman-Nya akan segera berakhir. Terima kasih Tuhan!