Menu

Renungan Mazmur 18:2-3 : Mazmur Perlindungan yang Paling Ampuh

Tuhan adalah gunung batuku dan benteng pertahananku dan penyelamatku, yaitu Tuhanku dan gunung batuku, di dalam Dia aku mencari berlindung; perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku. Aku berseru kepada Tuhan yang patut dipuji, maka aku pun selamat dari pada musuh-musuhku.

Bencana yang terjadi terus-menerus seperti peperangan, wabah penyakit, gempa bumi, dan banjir telah menjerumuskan dunia ke dalam kepanikan dan ketidakberdayaan. Hanya dengan bersandar kepada Tuhan, kita dapat menemukan kedamaian dan kekuatan sejati di tengah kekacauan. Bacalah Mazmur 18:2-3 untuk mendapatkan tafsiran yang memberi Anda perlindungan dan harapan.

Saat ini, bila kita mengangkat kepala untuk melihat dunia, bayang-bayang peperangan masih terasa di berbagai belahan dunia. Berbagai bencana seperti wabah penyakit, gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi, dan lain sebagainya terjadi silih berganti. Bencana-bencana ini telah membuat manusia merasakan ketakutan, kebingungan, dan ketidakberdayaan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Menghadapi kekacauan yang begitu besar, kita tidak dapat menahan diri untuk tidak mendesah: Betapa kecilnya kekuatan manusia!

Kekuatan alam membuat peradaban manusia rapuh dan rentan. Wabah yang tiba-tiba dapat menutup akses ke suatu negara, gempa bumi yang dahsyat dapat menghancurkan puluhan ribu rumah, sementara banjir, letusan gunung berapi, dan kelaparan dapat menyebabkan banyak orang kehilangan rumah dan jatuh dalam keputusasaan. Dalam menghadapi kesulitan-kesulitan ini, kebijaksanaan dan teknologi manusia tentu dapat membantu kita mengurangi dampak bencana, tetapi kita tidak akan pernah dapat sepenuhnya mencegah terjadinya bencana.

Ada banyak bencana yang memilukan hati dalam sejarah manusia. Entah itu kerusakan yang disebabkan oleh perang atau ketakutan yang disebabkan oleh wabah yang merajalela, hal itu membuat kita sangat merasakan ketidakkekalan dunia dan ketidakberdayaan umat manusia. Namun, dalam kegelapan seperti itu, apakah kita masih punya harapan? Jawabannya iya. Karena Mazmur 18:2 berkata, "Tuhan adalah gunung batuku dan benteng pertahananku dan penyelamatku, yaitu Tuhanku dan gunung batuku, di dalam Dia aku mencari berlindung; perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku.”

Daud mengalami bahaya dan kesulitan yang tak terhitung jumlahnya dalam hidupnya, tetapi setiap kali, dia akan memilih untuk menaruh imannya kepada Tuhan. Dia memahami bahwa kekuatan manusia terbatas, tetapi kekuatan Tuhan tidak terbatas. Baik saat menghadapi kepungan musuh atau di lingkungan yang berbahaya, hanya Tuhanlah "gunung batu" yang paling kuat dan "benteng pertahanan" yang paling aman. Saat ini, saat kita hidup di dunia yang kacau balau dan penuh kemewahan, kita juga perlu mencari dukungan semacam itu. Kasih dan perlindungan Tuhan tidak berkurang meskipun zaman terus berubah. Dia tetap menjadi tempat berlindung rohani kita dan pelabuhan kita di tengah badai.

Di dunia yang makmur ini, banyak orang mengejar ketenaran, kekayaan, dan kesenangan, tetapi mengabaikan kekosongan jauh di dalam hati mereka. Mungkin bencana yang terjadi hari ini mengingatkan kita untuk tidak lagi terlena dalam kesia-siaan dunia, tetapi kembali ke hadapan Tuhan, bertobat kepada-Nya, dan mencari perlindungan serta keselamatan-Nya. Hanya dengan cara inilah kita dapat terhindar dari bencana besar ini. Sebagaimana Tuhan berfirman, "Jika umat manusia ingin mendapatkan nasib yang baik, jika suatu negara ingin mendapatkan nasib yang baik, manusia harus sujud menyembah kepada Tuhan, dan datang ke hadapan Tuhan untuk bertobat dan mengaku kepada-Nya, jika tidak, nasib dan tempat tujuan manusia akan menjadi malapetaka yang tidak terhindarkan."

Bencana-bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya saat ini merupakan pengingat dan peringatan Tuhan kepada umat manusia. Tuhan tidak ingin orang-orang yang diselamatkan-Nya jatuh ke dalam malapetaka. Dia menggunakan bencana untuk membangunkan kita agar mencari Tuhan, satu-satunya yang dapat memberikan keselamatan dan keamanan. Jangan menunggu hingga bencana besar turun sepenuhnya barulah mencari perlindungan Tuhan. Dalam menghadapi bencana-bencana ini, hendaknya kita mengesampingkan kesombongan kita, menghadap Tuhan dengan hati yang tulus, bertobat kepada-Nya, serta berdoa memohon belas kasihan dan keselamatan-Nya. Karena hanya Tuhan yang mampu memberikan perlindungan paling ampuh kepada kita dalam bencana besar yang semakin parah ini.

Mari kita berdoa bersama

Ya Tuhan, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau adalah gunung batu kami, benteng pertahanan kami dan perisai kami. Dalam dunia yang kacau balau ini, terkadang kita merasa tidak berdaya dan takut, tetapi Engkau akan selalu menjadi dukungan paling teguh bagi kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami, bantulah kami untuk bertobat, jauhilah kemewahan dan godaan dunia, dan carilah wajah-Mu dengan sepenuh hati. Tolong lindungi kami di tengah bencana, dan jauhkan kami dari kehilangan kepercayaan di masa sulit. Semoga kasih karunia dan belas kasihan-Mu senantiasa menyertai kami, sehingga kami dapat melihat terang dalam kegelapan dan menemukan harapan dalam keputusasaan. O Tuhan, kami percaya bahwa Engkaulah Juruselamat yang mahakuasa dan menara yang tinggi bagi kami. Semoga semua ketakutan dan kekhawatiran kami sirna karena Engkau. Amin!

Teman-teman, inginkah Anda tahu bagaimana cara bertobat agar bisa mendapatkan perlindungan Tuhan dari bencana yang semakin hari semakin parah? Silakan hubungi kami melalui jendela obrolan daring di bagian bawah situs web. Marilah kita berbagi Firman Tuhan bersama-sama dan menemukan jalan menuju pertobatan sejati!

Tinggalkan komentar