Menu

Apa Yang Harus Dilakukan Jika Pekerjaan Sibuk dan Tidak ada Waktu untuk Bersekutu?

Navigasi cepat
1.Sebenarnya demi apa kita selalu berusaha keras?
2.Teguh dalam persekutuan Akan diperkenan oleh Tuhan.
3.Saat kerja juga merupakan tempat praktis untuk kita mengalami firman Tuhan

Saudara dan saudari:

Shalom! Saya seorang yang baru saja menerima pekerjaan Tuhan. Meskipun saya tahu bahwa sebagai seorang Kristen bersekutu dan membaca firman Tuhan sangat diperlukan, saya juga ingin melakukan seperti kehendak Tuhan, tetapi untuk mendapatkan lebih banyak uang dan menikmati kehidupan yang berkualitas tinggi, Saya sibuk setiap hari untuk mencari uang, sering bersosialisasi dengan pelanggan, dan tidak punya waktu untuk bersekutu atau membaca firman Tuhan. Sekarang, meskipun saya telah menghasilkan sedikit uang, saya selalu merasa sangat hampa di dalam hati, dan juga merasa berhutang kepada Tuhan. Saya ingin bertanya: bagaimana saya harus memilih di antara pekerjaan yang sibuk dan persekutuan?

Xiaodong

Xiaodong:

Shalom! Masalah ini juga pernah mengganggu saya dalam waktu yang lama. Kemudian, dengan membaca firman Tuhan dan persekutuan serta dukungan saudara-saudari, saya telah memahami beberapa kebenaran, dan saya menyadari untuk apa saya sibuk bekerja, dan saya juga memahami kehendak Tuhan dan baru membuat pilihan yang tepat di antara persekutuan dan pekerjaan. Izinkan saya bersekutu tentang sedikit pemahaman saya sendiri,dan berharap dapat memberi bantuan kepada anda.

Sebenarnya demi apa kita selalu berusaha keras?

Untuk mengatasi masalah kesibukan kerja dan tidak ada waktu untuk bersekutu, pertama-tama kita harus tahu kenapa kita bekerja begitu keras. Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa itu untuk menghidupi keluarga. Jika hanya untuk menghidupi keluarga, mayoritas dari kita tidak akan terlalu sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk bersekutu, serta makan dan minum firman Tuhan. Sebenarnya, kita bekerja keras tidak hanya untuk menghidupi keluarga kita, tetapi untuk memuaskan keinginan daging dan ingin mendapatkan lebih banyak uang, membeli rumah, membeli mobil, menikmati kehidupan berkualitas tinggi, dan memenangkan rasa iri dan kekaguman orang. Kita bekerja lembur untuk kenyamanan daging atau kekaguman orang, dan bahkan menghabiskan seluruh waktu dan energi untuk menghasilkan uang, kita tidak hanya kelelahan, juga tidak punya waktu untuk datang kepada Tuhan untuk menyembah Tuhan, secara tanpa sadar kita semakin jauh dari Tuhan, dan pada akhirnya kita akan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan oleh Tuhan.

Firman Tuhan berkata: "Sebenarnya, seluhur apa pun cita-cita manusia, serealistis apa pun keinginan manusia, atau seberapa pantas tampaknya hal-hal tersebut, semua yang ingin dicapai manusia, semua yang dicari manusia, terkait erat dengan dua kata. Kedua kata ini sangat penting bagi kehidupan setiap orang, dan kedua kata ini adalah hal-hal yang ingin Iblis tanamkan dalam diri manusia. Apakah kedua kata ini? Kedua kata ini adalah 'ketenaran' dan 'keuntungan.' Iblis menggunakan metode yang sangat halus semacam ini, sebuah metode yang sangat selaras dengan gagasan manusia, yang sama sekali tidak radikal, yang melaluinya menyebabkan orang tanpa sadar menerima cara hidup Iblis, aturan-aturan Iblis untuk dijalani, dan untuk menetapkan tujuan hidup serta arah dalam kehidupan mereka, dan dengan melakukannya, mereka juga tanpa sadar jadi memiliki ambisi dalam kehidupan. Sebesar apa pun tampaknya ambisi kehidupan ini, semua itu terkait erat dengan 'ketenaran' dan 'keuntungan.' Segala sesuatu yang diikuti oleh orang hebat atau terkenal mana pun—sebenarnya, oleh semua orang—dalam kehidupan, hanya terkait dengan dua kata ini: 'ketenaran' dan 'keuntungan.' Orang mengira setelah memiliki ketenaran dan keuntungan, mereka kemudian dapat memanfaatkan hal-hal tersebut untuk menikmati status yang tinggi dan kekayaan yang besar, serta menikmati hidup. Mereka menganggap ketenaran dan keuntungan adalah semacam modal yang bisa mereka gunakan untuk memperoleh kehidupan yang penuh pencarian akan kesenangan dan kenikmatan daging yang sembrono. Demi ketenaran dan keuntungan yang begitu didambakan umat manusia ini, orang-orang bersedia, meskipun tanpa sadar, menyerahkan tubuh, pikiran mereka, semua yang mereka miliki, masa depan, dan nasib mereka kepada Iblis. Mereka melakukannya bahkan tanpa keraguan sedikitpun, tanpa pernah tahu akan perlunya memulihkan semua yang telah mereka serahkan. Dapatkah orang tetap memegang kendali atas diri mereka sendiri setelah mereka berlindung kepada Iblis dengan cara ini dan menjadi setia kepadanya? Tentu saja tidak. Mereka sama sekali dan sepenuhnya dikendalikan oleh Iblis. Mereka telah sama sekali dan sepenuhnya tenggelam dalam rawa, dan tidak mampu membebaskan dirinya. Begitu seseorang terperosok dalam ketenaran dan keuntungan, mereka tidak lagi mencari apa yang cerah, apa yang benar, atau hal-hal yang indah dan baik. Ini karena kekuatan menggoda yang dimiliki ketenaran dan keuntungan atas diri orang-orang terlalu besar; ketenaran dan keuntungan menjadi hal yang dikejar orang sepanjang hidup mereka dan bahkan untuk selamanya tanpa akhir. Bukankah benar demikian?"

Firman Tuhan sangat jelas! Terpikir bahwa kita telah diajari sejak kecil, "Uang bukannya segalanya, namun tanpa uang kamu tidak bisa melakukan apapun", "Manusia akan melakukan apa pun untuk menjadi kaya", "menjadi orang yang lebih menonjol dari orang lain" "gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang"dan hukum hidup setan yang lain-lain, ketika kita dipengaruhi oleh hukum-hukum ini, kita semua memuja uang, mendambakan kenikmatan daging, mengejar menjadi orang yang mulia, dan menghargai ketenaran, kekayaan dan status atas segalanya. Di bawah kendali pikiran yang salah dan keliru ini, pekerjaan kita tidak lagi semata-mata untuk menghidupi keluarga kita, tetapi adalah untuk mengejar karir yang sukses sehingga memenangi kekaguman dan kecemburuan banyak orang. Untuk alasan ini, kita semua satu persatu telah menjadi mesin penghasilan uang, hidup dengan lelah dan menderita. Demi mengejar ketenaran dan keuntungan, hati kita semakin jauh dari Tuhan, dan kita semakin tidak tertarik untuk percaya dan menyembah Tuhan. Beberapa orang bahkan berpikir bahwa bersekutu dan melihat firman Tuhan semuanya menunda penghasilan uang, jadi trus berhenti bersekutu, dan berhenti membaca firman Tuhan, dan tanpa sadar kehilangan hubungan normal dengan Tuhan. Dapat dilihat dari sini bahwa Setan menggunakan "ketenaran" dan "keuntungan" untuk menjauh kita dari Tuhan, membiarkan kita terjebak dalam kekayaan, ketenaran dan keuntungan, dan keterikatan daging, mengganggu dan menghancurkan hubungan normal kita dengan Tuhan, dan menjauhkan kita dari Tuhan, mengkhianati Tuhan dan ditawan oleh Setan seutuhnya pada akhirnya. Ini adalah tipu muslihat dan niat jahat Setan. Oleh karena itu, kita harus melihat bahwa ketenaran dan keuntungan adalah cara Setan untuk membingungkan, menyiksa, dan melahap kita, kita mengejar ketenaran dan keuntungan adalah mengikuti jalan yang salah. Ketika kita memiliki pemahaman dan daya pengamatan mengenai pandangan salah dalam pengejaran kita sendiri, kita dapat membuat pilihan yang benar antara pekerjaan dan iman.

Teguh dalam persekutuan Akan diperkenan oleh Tuhan.

Kita harus tahu bahwa bersekutu adalah praktik penting dalam percaya dan menyembah Tuhan. Karena persekutuan adalah tempat kita membaca dan bersekutu tentang firman Tuhan, hanya dengan lebih banyak membaca firman Tuhan dalam persekutuan kita dapat memahami kebenaran dan memahami kehendak serta tuntutan Tuhan dengan lebih cepat, sehingga kita bisa sering mengamalkan sesuai dengan firman Tuhan dalam hal-hal yang yang menimpa kita, baru dapat memasuki realitas kebenaran dan mendapatkan perkenanan Tuhan dalam imam kita. Oleh karena itu, apakah kita dapat teguh dalam persekutuan sangat penting untuk menentukan apakah kita dapat menerima perkenanan Tuhan. Mereka yang benar-benar percaya kepada Tuhan harus sering datang ke hadapan Tuhan, lebih banyak bersekutu dan membaca firman Tuhan. Jika kita hanya mengikuti dengan ceroboh dalam imam kita, sibuk dengan pekerjaan, keluarga, dan tidak mementingkan persekutuan sepanjang hari, kita jarang membaca firman Tuhan, apalagi mengamalkan firman Tuhan, bagaimana kita bisa mendapat perkenanan Tuhan jika kita percaya kepada Tuhan seperti ini?

Firman Tuhan berkata: "Engkau hanya akan mendapatkan manfaat dari kepercayaan kepada Tuhan jika engkau memperlakukannya sebagai hal terbesar dalam hidupmu, lebih penting daripada makanan, pakaian, atau apa pun! Jika engkau hanya percaya ketika engkau punya waktu, dan tidak mampu mencurahkan seluruh perhatianmu pada kepercayaanmu, jika engkau selalu terjebak dalam kebingungan, maka engkau tidak akan mendapatkan apa-apa." Dari sini terlihat bahwa orang-orang yang percaya kepada Tuhan harus mengutamakan imam dan ibadah, jika tidak mereka pada akhirnya akan tersingkir karena beriman berdasarkan keinginan sendiri. Oleh karena itu, menjaga hubungan yang normal dengan Tuhan, berkumpul, berdoa, dan bersekutu dengan kebenaran adalah penerapan yang harus dilakukan setiap orang yang beriman, dan juga adalah tugas dan tanggungjawab kita sebagai makhluk ciptaan. Jika kita hanya puas dengan mengaku atau percaya di dalam hati kita dalam kepercayaan kita dan tidak mementingkan persekutuan kebenaran, maka ini tidak ada hubungann yang baik dengan Tuhan, dan dimata Tuhan kita tidak berbeda dengan orang bukan Yahudi yang tidak percaya Tuhan, dengan demikian, bahkan jika kita percaya kepada Tuhan sampai akhir, kita tidak akan dapat memperoleh perkenanan Tuhan, kehidupan dan kebenaran, kita tentu saja akan ditolak dan disingkirkan oleh Tuhan seperti orang bukan Yahudi. Oleh karena itu, apakah kita bisa teguh dalam persekutuan dan tidak menjauh diri dari Tuhan berhubungan langsung dengan apakah kita bisa mendapatkan kebenaran dan perkenanan dari Tuhan.

Saat kerja juga merupakan tempat praktis untuk kita mengalami firman Tuhan

Bagaimana jika kita bukan demi mengejar uang, ketenaran dan kekayaan, tetapi karena pekerjaan kita memang terlalu sibuk? Tuhan Yesus berkata: "Tuhan itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran" (Yohanes 4:24). Tuhan adalah roh, kita dapat menyembah Tuhan dengan hati jujur kapan saja dan di mana saja,kamu bisa menjalin hubungan normal dengan Tuhan. Di satu aspek, ketika kita sedang bekerja, meskipun kita sibuk dengan pekerjaan kita, hati kita bisa tenang di hadapan Tuhan, memikirkan tentang kasih dan keselamatan Tuhan, dan merenung kebenaran dalam firman Tuhan.

Selain itu, saat kerja juga merupakan tempat yang praktis bagi kita untuk mengalami firman Tuhan. Dulu saya berpikir bahwa pekerjaan dan iman adalah dua hal yang berbeda, hanya dalam persekutuan yang bisa dianggap menyembah Tuhan secara formal, dan saya tidak tahu bagaimana mencari kebenaran dan kehendak Tuhan saat kerja. Sebenarnya, orang-orang dan hal-hal yang kita temui setiap hari, apakah hal besar atau kecil, diatur Tuhan dengan teliti untuk kita. Jika kita tidak memiliki Tuhan di dalam hati kita dan juga tidak mencari kebenaran, kita hanya menggunakan pikiran kita sendiri untuk menganalisis, menyelidiki dan terjebak dalam berbagai hal tentang yang benar dan yang salah, tidak dapat menaati kedaulatan dan pengaturan Tuhan, dan bahkan mengeluh dan salah memahami Tuhan, menderita karena jatuh dalam kegelapan, hanya dengan mencari kehendak Tuhan, kita akan ada jalan praktiknya. Seperti beberapa waktu lalu, saya melihat beberapa rekan kerja di perusahaan melakukan pekerjaan dengan cara yang licik. Mereka berbicara dengan baik di depan pemimpin, tetapi mereka tidak melakukan pekerjaan yang sebenarnya. Awalnya saya merasa jijik dengan perilaku mereka, tapi lama-lama saya merasa mereka dengan cara yang licik, tetapi pekerjaannya efisien dan berpenghasilan lebih baik,saya melakukan pekerjaan dengan sangat teliti dan mencari kebenaran, efisiensinya tidak sebaik rekan-rekan saya, gaji juga tidak lebih dari rekan saya, dan saya merasa sedikit kecil hati, dan saya juga mulai melakukan pekerjaan secara malas dan licik pekerjaan seperti rekan saya.Tetapi saya merasa sangat tidak damai di hati saya, jadi saya datang kehadapan Tuhan untuk berdoa. Baru kemudian saya menyadari bahwa saya hidup berdasarkan falsafah setan, tidak menjadi orang yang jujur, menipu untuk mendapatkan uang, dan kurang kepribadian dan martabat. Lalu, dengan membaca firman Tuhan, saya melihat bahwa Tuhan menyukai orang yang jujur dan memberkati orang yang jujur, Tuhan juga menuntut kita untuk menjadi orang yang jujur. Ketika saya memahami ini, saya berdoa kepada Tuhan. Tidak peduli apa yang rekan lain lakukan, saya tidak bisa mengikutinya, Tuhan sedang memantau setiap perbuatan dan perilaku saya dan setan juga sedang mengawasi. Saya harus mempraktikkan firman Tuhan dan memberi kesaksian. Ketika saya melakukan berdasarkan firman Tuhan, hati saya sangat damai. Kemudian, bos melihat bahwa saya bukan pemalas dan licik,tidak sama seperti rekan kerja, dia tidak hanya mempercayakan pekerjaan penting kepada saya, tetapi juga menaikkan gaji saya dan mengatakan bahwa dia yakin dengan hal-hal yang saya lakukan. Setelah mengalaminya, saya baru menyadari bahwa mengalami dan mengamalkan firman Tuhan tidak hanya dalam kehidupan gereja, tetapi juga dalam kehidupan nyata. Justru dalam pekerjaan kita, kita mencari kebenaran dalam segala hal dan mengamalkan sesuai dengan kehendak Tuhan, maka Tuhan juga akan memimpin kita.

Saudara Xiaodong, melalui persekutuan di atas, saya berharap dapat memberikan sedikit bantuan Anda.

Xiao Ming

Tinggalkan komentar