Tuhan Yesus berkata: "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, Kecuali engkau dipertobatkan, dan menjadi sama seperti anak kecil, engkau tidak akan bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga" (Matius 18:3) Dapat dilihat bahwa orang yang jujur adalah orang yang Tuhan sukai dan berkati. Di kerajaan surga, semuanya adalah orang jujur, tetapi dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berbohong dan menipu orang tanpa sadar, terutama ketika menghadapi hal yang menyangkut kepentingan pribadi kita sendiri, kita sering berbohong dan menipu, dan kita sering memberi janji kosong di hadapan Tuhan, membual, dan mengucapkan kata-kata kosong untuk menipu Tuhan. Kita jelas-jelas belum memenuhi standar orang jujur, lalu bagaimana seharusnya kita menjadi orang jujur yang disenangi Tuhan dan dibawa ke surga oleh Tuhan? Ayat-ayat Alkitab berikut dan firman Tuhan terkait, artikel, dan video tentang kejujuran akan membantu Anda menemukan jalan penerapan
Ayat Alkitab untuk Referensi:
Tuhan Yesus berfirman: “Tetapi hendaknya perkataanmu demikian, Jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak: Karena semua yang di luar itu datangnya dari si jahat” (Matius 5:37).
"Bibir yang berdusta adalah kekejian bagi Yahweh, tetapi Ia senang dengan orang yang jujur." (Amsal 12:22).
“Janganlah engkau mencuri, menipu, ataupun berdusta satu sama lain” (Imamat 19:11).
“Hai anak-anakku, janganlah kita mengasihi dengan perkataan atau dengan lidah, melainkan dengan perbuatan dan dalam kebenaran” (1 Yohanes 3:18).
TUHAN, siapa yang akan tinggal di kemah-Mu? Siapa yang akan tinggal di bukit-Mu yang kudus? Dia yang berjalan dengan tidak bercela, dan melakukan kebenaran, dan mengatakan kebenaran di dalam hatinya. (Mazmur 15:1-2)
Firman Tuhan yang Relevan:
Kerajaan-Ku memerlukan orang-orang yang jujur, orang-orang yang tidak munafik atau curang. Bukankah orang-orang yang tulus dan jujur tidak disenangi di dunia? Aku justru sebaliknya. Orang-orang jujur boleh datang kepada-Ku; Aku menyenangi orang-orang seperti ini, dan Aku juga membutuhkan orang-orang seperti ini. Inilah kebenaran-Ku.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, “Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 33”
Engkau harus tahu bahwa Tuhan menyukai mereka yang jujur. Secara hakikat, Tuhan adalah setia, jadi firman-Nya selalu bisa dipercaya; tindakan-tindakan-Nya, terlebih lagi, tidak mengandung kesalahan dan tidak dapat disangkal, inilah sebabnya Tuhan menyukai mereka yang sepenuhnya jujur kepada-Nya. Kejujuran berarti memberikan hatimu kepada Tuhan, bersungguh-sungguh kepada Tuhan dalam segala sesuatu, terbuka kepada-Nya dalam segala sesuatu, tidak pernah menyembunyikan yang sebenarnya, tidak berusaha menipu mereka yang di atas dan di bawahmu, dan tidak melakukan sesuatu semata-mata demi mengambil hati Tuhan. Singkatnya, jujur berarti kudus dalam tindakan dan perkataanmu, dan tidak menipu baik Tuhan maupun manusia. Apa yang Kukatakan ini sangat sederhana, tetapi bagimu sangat berat. Banyak orang lebih suka dihukum di neraka daripada berkata dan bertindak jujur. Tidak mengherankan bahwa Aku punya perlakuan lain yang menanti mereka yang tidak jujur. Tentu saja, Aku sepenuhnya tahu betapa sulitnya bagimu untuk jujur. Karena engkau begitu pintar, begitu hebat dalam mengukur orang dengan tongkat pengukurmu sendiri yang picik, ini membuat pekerjaan-Ku menjadi jauh lebih mudah. Dan karena engkau masing-masing menyimpan rahasiamu, baiklah, Aku akan mengirimmu, satu per satu, ke dalam bencana untuk “dididik” dengan api, sehingga sesudahnya engkau bisa berketetapan hati dalam kepercayaanmu pada firman-Ku. Pada akhirnya, Aku akan membuat mulutmu mengucapkan perkataan “Tuhan adalah Tuhan yang setia,” lalu engkau akan menebah dadamu dan meratap, “Betapa liciknya hati manusia!” Akan seperti apakah keadaan pikiranmu pada saat itu? Aku bayangkan engkau tidak akan merasa sedemikian berjaya sebagaimana dirimu sekarang. Dan terlebih lagi, tidak akan merasa dirimu “semendalam dan sesulit itu untuk dipahami” sebagaimana dirimu sekarang. Di hadirat Tuhan, sebagian orang berperilaku sangat sempurna, mereka berusaha keras “berperilaku baik”, tetapi mereka memperlihatkan taringnya dan mengacungkan cakarnya di hadirat Roh. Apakah engkau menganggap orang-orang seperti itu termasuk bilangan mereka yang jujur? Jika engkau seorang munafik, seorang yang cakap dalam “hubungan antarpribadi”, maka Aku katakan bahwa engkau benar-benar seseorang yang berusaha meremehkan Tuhan. Jika kata-katamu dipenuhi dengan alasan dan pembenaran diri yang tidak ada nilainya, maka Aku katakan bahwa engkau adalah seseorang yang benci untuk melakukan kebenaran. Jika engkau memiliki banyak rahasia yang enggan engkau bagikan, jika engkau sama sekali menolak menyingkapkan rahasiamu—kesulitan-kesulitanmu—di depan orang lain untuk mencari jalan terang, maka Aku katakan bahwa engkau adalah seseorang yang tidak akan memperoleh keselamatan dengan mudah, dan yang tidak akan dengan mudah keluar dari kegelapan. Jika mencari jalan kebenaran sangat menyenangkanmu, maka engkau adalah seorang yang selalu tinggal dalam terang. Jika engkau sangat senang menjadi seorang pelaku pelayanan di rumah Tuhan, bekerja dengan rajin dan bertanggung jawab di tengah ketidakmengertianmu, selalu memberi dan tidak pernah mengambil, maka Aku katakan bahwa engkau adalah orang kudus yang setia, karena engkau tidak mencari upah dan hanya menjadi seorang yang jujur. Jika engkau mau berterus terang, jika engkau rela mengorbankan diri sepenuhnya, jika engkau mampu mengorbankan hidupmu bagi Tuhan dan berdiri teguh dalam kesaksianmu, jika engkau jujur sampai ke taraf engkau hanya tahu untuk memuaskan Tuhan dan tidak memikirkan dirimu sendiri atau mengambil untuk dirimu sendiri, maka Aku katakan bahwa orang-orang seperti ini adalah mereka yang terpelihara dalam terang dan yang akan hidup selamanya dalam kerajaan.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, “Tiga Peringatan”
Saat ini, kebanyakan orang terlalu takut untuk membawa tindakan mereka ke hadapan Tuhan; meskipun engkau mungkin bisa membohongi Tuhan yang menjadi manusia, engkau tidak bisa membohongi Roh-Nya. Apa pun yang tidak dapat bertahan dari pemeriksaan Tuhan berarti tidak sesuai dengan kebenaran, dan harus disingkirkan; jika tidak, hal itu merupakan dosa terhadap Tuhan. Jadi, engkau harus senantiasa menyerahkan hatimu kepada Tuhan, terlepas dari apakah engkau sedang berdoa, berbicara, dan bersekutu dengan saudara-saudarimu, atau ketika engkau sedang melaksanakan tugas dan menangani urusanmu. Ketika engkau memenuhi fungsimu, Tuhan besertamu, dan selama niatmu benar dan demi pekerjaan di rumah Tuhan, Dia akan menerima semua hal yang engkau lakukan; engkau harus sungguh-sungguh mendedikasikan dirimu untuk memenuhi fungsimu. Ketika engkau berdoa, jika engkau memiliki kasih untuk Tuhan dalam hatimu, serta mencari perhatian, perlindungan, dan pemeriksaan Tuhan, jika ini semua adalah niatmu, doa-doamu akan membuahkan hasil. Sebagai contoh, saat engkau berdoa di berbagai pertemuan, jika engkau membuka hatimu dan berdoa kepada Tuhan dan memberitahukan kepada-Nya apa yang ada di hatimu tanpa berkata dusta, doa-doamu pasti akan membuahkan hasil. ...
Menjadi seorang yang percaya kepada Tuhan artinya segala yang engkau lakukan harus dibawa ke hadapan Tuhan dan tunduk pada pemeriksaan-Nya. Jika yang engkau lakukan dapat dibawa ke hadapan Roh Tuhan tetapi tidak dapat dibawa ke hadapan Tuhan yang menjadi manusia, ini menunjukkan bahwa engkau belum tunduk kepada pemeriksaan Roh Tuhan. Siapakah Roh Tuhan? Siapakah Orang yang tentang-Nya Tuhan memberi kesaksian? Bukankah Mereka adalah satu dan sama? Kebanyakan orang melihat Mereka sebagai dua pribadi yang terpisah, percaya bahwa Roh Tuhan adalah Roh Tuhan, sedangkan Orang yang tentang-Nya Tuhan memberi kesaksian hanyalah manusia biasa. Bukankah engkau salah? Atas nama siapakah Orang ini bekerja? Mereka yang tidak mengenal Tuhan yang berinkarnasi tidak memiliki pemahaman spiritual. Roh Tuhan dan inkarnasi-Nya sebagai manusia adalah satu, karena Roh Tuhan terwujud dalam sosok manusia. Jika Orang ini bersikap tidak baik kepadamu, apakah Roh Tuhan akan bersikap baik? Tidakkah engkau bingung? Sekarang ini, siapa pun yang tidak dapat menerima pemeriksaan Tuhan tidak dapat menerima perkenanan-Nya, dan siapa pun yang tidak mengenal Tuhan yang berinkarnasi tidak dapat disempurnakan. Lihatlah semua yang telah engkau lakukan dan tentukan apakah hal-hal tersebut dapat engkau bawa ke hadapan Tuhan. Jika engkau tidak dapat membawa hal-hal tersebut ke hadapan Tuhan, ini menunjukkan bahwa engkau adalah seorang pelaku kejahatan. Dapatkah pelaku kejahatan disempurnakan? Semua yang engkau lakukan, setiap tindakan, setiap niat, dan setiap reaksi harus dibawa ke hadapan Tuhan. Bahkan kehidupan spiritualmu sehari-hari—doamu, kedekatanmu dengan Tuhan, caramu makan dan minum firman Tuhan, persekutuan dengan saudara-saudarimu, dan kehidupan bergerejamu—dan pelayananmu dalam kemitraan dapat dibawa ke hadapan Tuhan untuk diperiksa oleh-Nya. Penerapan semacam inilah yang akan membantumu mencapai pertumbuhan dalam hidup. Proses menerima pemeriksaan Tuhan adalah proses penyucian. Makin engkau mampu menerima pemeriksaan Tuhan, makin engkau disucikan, dan semakin engkau selaras dengan kehendak Tuhan, sehingga engkau tidak akan tertarik untuk melakukan kebejatan, dan hatimu akan hidup dalam hadirat-Nya. Makin engkau menerima pemeriksaan Tuhan, makin malu Iblis dan makin engkau mampu untuk meninggalkan kedagingan. Jadi, menerima pemeriksaan Tuhan adalah jalan penerapan yang harus diikuti oleh orang-orang. Tidak peduli apa pun yang engkau lakukan, bahkan saat bersekutu dengan saudara-saudarimu, engkau dapat membawa tindakanmu ke hadapan Tuhan dan meminta pemeriksaan-Nya, serta bertekad untuk menaati Tuhan Sendiri; ini akan menjadikan penerapanmu jauh lebih benar. Hanya jika engkau membawa semua yang engkau lakukan ke hadapan Tuhan dan menerima pemeriksaan Tuhan, engkau dapat menjadi seseorang yang hidup dalam hadirat Tuhan.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, “Tuhan Menyempurnakan Orang-Orang yang Berkenan di Hati-Nya”
Direkomendasikan: