Menu

Ayat-ayat Alkitab tentang langit baru dan bumi baru--Memahami misteri langit baru dan bumi baru

Sekarang berbagai bencana semakin parah dan situasi dunia juga bergolak, banyak orang hidup dalam penderitaan dan ketidakberdayaan, mereka semua ingin segera menyingkirkan hidup yang derita ini. Alkitab menubuatkan bahwa langit baru dan bumi baru akan muncul setelah malapetaka di akhir zaman. Hanya orang yang diselamatkan oleh Tuhan dan bertahan hidup dari malapetaka yang layak masuk ke langit dan bumi baru untuk menjalani kehidupan yang baik. Jadi bagaimana langit baru dan bumi terjadi? Apa keindahan dari langit baru dan bumi baru? Konten berikut memberi tahu jawabannya untuk Anda!

Ayat-ayat Alkitab tentang langit baru dan bumi baru--Memahami misteri langit baru dan bumi baru

Wahyu 21:1

Dan aku melihat langit dan bumi yang baru: karena langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu; dan tidak ada lagi laut.

Wahyu 21:2

"Dan aku, Yohanes, melihat kota yang kudus, Yerusalem Baru, yang turun dari Tuhan dari surga, dipersiapkan sebagai seorang mempelai perempuan yang didandani untuk pengantinnya".

Wahyu 21:3-4

"Dan aku mendengar suara nyaring dari surga berkata: Lihatlah Bait Suci Tuhan ada bersama manusia, dan Dia akan tinggal bersama mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Tuhan sendiri akan ada bersama mereka, menjadi Tuhan mereka. Tuhan akan menghapuskan setiap air mata dari mata mereka; dan tidak akan ada lagi kematian, kesedihan, tangisan, dan kesakitan: karena hal-hal yang lama sudah berlalu".

Wahyu 21:5

"Dan Dia yang duduk di atas takhta itu berkata, Lihatlah, Aku menjadikan semuanya baru! Dan Dia berfirman kepadaku, Tuliskanlah, karena segala perkataan ini tepat dan benar..".

Firman Tuhan yang Relevan:

Setelah pekerjaan penaklukan selesai, manusia akan dibawa ke dunia yang indah. Tentu saja, kehidupan ini masih berada di bumi, tetapi kehidupan ini akan sama sekali berbeda dengan kehidupan manusia saat ini. Ini adalah kehidupan yang akan manusia miliki setelah seluruh umat manusia ditaklukkan, kehidupan ini akan menjadi awal yang baru bagi manusia di bumi, dan bagi umat manusia memiliki kehidupan semacam itu akan menjadi bukti bahwa umat manusia telah memasuki dunia yang baru dan indah. Kehidupan ini akan menjadi awal kehidupan manusia dan Tuhan di bumi. Dasar pemikiran kehidupan yang indah seperti ini haruslah bahwa setelah manusia disucikan dan ditaklukkan, dia tunduk di hadapan Sang Pencipta. Jadi, pekerjaan penaklukan adalah tahap terakhir dari pekerjaan Tuhan sebelum umat manusia memasuki tempat tujuan yang mengagumkan. Kehidupan seperti itu adalah kehidupan masa depan manusia di bumi, kehidupan terindah di bumi, jenis kehidupan yang manusia rindukan, jenis kehidupan yang belum pernah dicapai manusia dalam sejarah dunia. Ini adalah hasil akhir dari 6.000 tahun pekerjaan pengelolaan; inilah yang paling didambakan manusia, dan ini juga janji Tuhan kepada manusia. Namun janji ini tidak dapat segera terwujud: manusia akan memasuki tempat tujuan masa depan hanya setelah pekerjaan akhir zaman selesai, dan dia telah sepenuhnya ditaklukkan, yaitu, setelah Iblis dikalahkan sepenuhnya. Setelah manusia dimurnikan, dia tidak akan memiliki natur yang berdosa dalam dirinya, karena Tuhan akan mengalahkan Iblis, yang berarti bahwa tidak akan ada gangguan oleh kekuatan musuh, dan sama sekali tidak ada kekuatan musuh yang dapat menyerang daging manusia. Jadi manusia akan bebas dan kudus—dia akan memasuki kekekalan. Jika kekuatan kegelapan musuh dibelenggu barulah manusia akan bebas ke mana pun dia pergi, dan dalam dirinya tidak akan ada pemberontakan atau penentangan. Iblis harus dibelenggu, dan semuanya akan menjadi baik bagi manusia; situasi saat ini ada karena Iblis masih menimbulkan masalah di mana-mana di muka bumi, dan karena seluruh pekerjaan pengelolaan Tuhan belum mencapai akhirnya. Setelah Iblis dikalahkan, manusia akan sepenuhnya dibebaskan; ketika manusia mendapatkan Tuhan dan keluar dari wilayah kekuasaan Iblis, dia akan melihat Surya kebenaran.

Ketika manusia mencapai kehidupan sejati manusia di bumi dan seluruh kekuatan Iblis diikat dalam belenggu, manusia akan hidup dengan mudah di bumi. Segala sesuatunya tidak akan serumit seperti sekarang: hubungan manusia, hubungan sosial, hubungan keluarga yang rumit—semuanya menimbulkan begitu banyak masalah, begitu banyak penderitaan! Kehidupan manusia di sini sangat menyedihkan! Begitu manusia telah ditaklukkan, hati dan pikirannya akan berubah: dia akan memiliki hati yang menghormati dan mengasihi Tuhan. Setelah semua orang di alam semesta yang berusaha untuk mengasihi Tuhan telah ditaklukkan, yang berarti, setelah Iblis dikalahkan, dan setelah Iblis—semua kekuatan kegelapan—telah diikat dalam belenggu, kehidupan manusia di bumi tidak akan terganggu, dan manusia akan bisa hidup dengan bebas di bumi. Jika kehidupan manusia tidak memiliki hubungan daging dan kerumitan daging, kehidupan akan jauh lebih mudah. Hubungan daging manusia terlalu rumit, dan bagi manusia untuk memiliki hubungan seperti ini adalah bukti bahwa dia belum membebaskan dirinya dari pengaruh Iblis. Jika engkau memiliki hubungan yang sama dengan setiap saudara-saudarimu, jika engkau memiliki hubungan yang sama dengan setiap anggota keluargamu, engkau tidak akan khawatir, dan tidak perlu mengkhawatirkan siapa pun. Tidak ada yang lebih baik dari ini, dan dengan cara ini, manusia akan terbebas dari separuh penderitaannya. Menjalani kehidupan manusia normal di bumi, manusia akan serupa dengan malaikat; meskipun masih berasal dari daging, manusia akan menjadi seperti malaikat. Ini adalah janji terakhir, janji terakhir yang dianugerahkan kepada manusia. Saat ini manusia mengalami hajaran dan penghakiman; apakah menurutmu pengalaman manusia tentang hal-hal seperti itu tidak ada artinya? Mungkinkah pekerjaan hajaran dan penghakiman dilakukan tanpa alasan? Sebelumnya telah dikatakan bahwa menghajar dan menghakimi manusia berarti menempatkannya ke dalam jurang maut, yang berarti merampas nasib dan prospeknya. Ini demi satu hal: penahiran manusia. Manusia tidak ditempatkan di jurang maut dengan sengaja, di mana setelahnya Tuhan tidak bertanggung jawab atas manusia. Melainkan, ini bertujuan untuk menangani pemberontakan dalam diri manusia, sehingga pada akhirnya hal-hal di dalam diri manusia dapat ditahirkan, sehingga dia dapat memperoleh pengetahuan yang benar tentang Tuhan dan menjadi seperti orang kudus. Jika ini dilakukan, maka semua akan tercapai.

Hidup dalam tempat perhentian berarti kehidupan tanpa peperangan, tanpa kenajisan, tanpa kefasikan yang terus ada. Ini berarti, kehidupan tanpa gangguan Iblis (di sini "Iblis" merujuk pada kekuatan musuh), dan perusakan Iblis, dan juga tidak rentan terhadap serangan kekuatan apa pun yang bertentangan dengan Tuhan; ini adalah kehidupan di mana segala sesuatu mengikuti jenisnya masing-masing dan dapat menyembah Tuhan atas ciptaan, dan di mana surga dan bumi sepenuhnya tenang—inilah yang dimaksud dengan perkataan "kehidupan manusia yang tenang". Ketika Tuhan memasuki tempat perhentian, tidak akan ada kefasikan yang akan terus bercokol di bumi, dan tidak akan ada serangan lebih lanjut dari kekuatan musuh, dan umat manusia pun akan masuk ke dunia yang baru—bukan lagi umat manusia yang dirusak oleh Iblis, melainkan manusia yang telah diselamatkan setelah dirusak Iblis. Hari perhentian umat manusia juga merupakan hari perhentian Tuhan. Tuhan kehilangan istirahat-Nya karena ketidakmampuan manusia untuk masuk ke tempat perhentian, bukan karena Dia pada mulanya tidak mampu beristirahat. Masuk ke tempat perhentian bukan berarti segala sesuatu akan berhenti bergerak atau berhenti berkembang, juga bukan berarti Tuhan berhenti bekerja atau manusia berhenti hidup. Tanda memasuki tempat perhentian adalah ketika Iblis telah dimusnahkan, ketika orang-orang jahat yang bergabung dengannya dalam kejahatannya telah dihukum dan dimusnahkan dan ketika semua kekuatan yang berseteru dengan Tuhan tidak ada lagi. Tuhan masuk ke tempat perhentian artinya Dia tidak lagi melakukan pekerjaan-Nya untuk menyelamatkan manusia. Umat manusia masuk ke tempat perhentian artinya seluruh manusia akan hidup dalam terang Tuhan dan berkat-berkat-Nya; tidak akan ada kerusakan yang disebabkan si Iblis, dan tidak ada lagi kefasikan yang akan terjadi. Di bawah pemeliharaan Tuhan, manusia akan hidup dengan normal di bumi. Ketika Tuhan dan manusia masuk ke tempat perhentian bersama-sama, itu artinya umat manusia telah diselamatkan dan Iblis telah dimusnahkan, bahwa pekerjaan Tuhan di dalam diri manusia telah selesai sepenuhnya. Tuhan tidak lagi terus bekerja di dalam diri manusia, dan manusia tidak akan lagi terus hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis. Oleh karena itu, Tuhan tidak akan sibuk lagi, dan manusia tidak akan terus-menerus bergerak; Tuhan dan manusia akan masuk ke tempat perhentian bersama-sama. Tuhan akan kembali ke posisi-Nya yang semula, dan setiap orang akan kembali ke posisinya masing-masing. Keduanya merupakan tempat tujuan di mana Tuhan dan manusia akan tinggal setelah seluruh pengelolaan Tuhan selesai. Tuhan memiliki tempat tujuan Tuhan dan manusia memiliki tempat tujuan manusia. Sementara beristirahat, Tuhan akan terus membimbing seluruh umat manusia dalam kehidupan mereka di bumi, dan sementara dalam terang-Nya, manusia akan menyembah satu-satunya Tuhan yang benar di surga. Tuhan tidak lagi akan tinggal di antara umat manusia, dan manusia juga tidak akan dapat hidup bersama dengan Tuhan di tempat tujuan Tuhan. Tuhan dan manusia tidak dapat hidup di alam yang sama; sebaliknya, keduanya memiliki cara hidup mereka masing-masing. Tuhan adalah Pribadi yang membimbing umat manusia, dan seluruh umat manusia adalah perwujudan dari pekerjaan pengelolaan Tuhan. Manusia adalah orang-orang yang dipimpin, dan tidak memiliki esensi yang sama dengan Tuhan. "Beristirahat" artinya kembali ke tempatnya yang semula. Oleh karena itu, ketika Tuhan masuk ke tempat perhentian, itu artinya Tuhan kembali ke tempat-Nya yang semula. Tuhan tidak akan lagi tinggal di bumi atau berada di antara umat manusia untuk berbagi sukacita dan penderitaan mereka. Ketika umat manusia masuk ke tempat perhentian, itu artinya manusia telah menjadi ciptaan yang sejati; mereka akan menyembah Tuhan dari bumi, dan menjalani kehidupan manusia normal. Manusia tidak akan lagi membangkang kepada Tuhan atau menolak Dia, dan akan kembali ke kehidupan Adam dan Hawa yang semula. Ini akan menjadi kehidupan dan tempat tujuan Tuhan dan umat manusia setelah mereka masuk ke tempat perhentian. Kekalahan Iblis adalah kecenderungan yang tidak terelakkan dalam peperangan antara Tuhan dan Iblis. Dengan demikian, masuknya Tuhan ke tempat perhentian setelah menyelesaikan pekerjaan pengelolaan-Nya dan keselamatan penuh manusia serta masuknya manusia ke tempat perhentian menjadi kecenderungan yang tidak terelakkan. Tempat perhentian manusia adalah di bumi, dan tempat perhentian Tuhan adalah di surga. Sementara manusia menyembah Tuhan di tempat perhentian, mereka akan hidup di bumi, dan sementara Tuhan memimpin umat manusia yang tersisa di tempat perhentian, Dia akan memimpin mereka dari surga, bukan dari bumi. Tuhan akan tetap berupa Roh, dan manusia akan tetap berupa daging. Tuhan dan manusia, keduanya memiliki cara istirahat yang berbeda. Sementara Tuhan beristirahat, Dia akan datang dan menampakkan diri di antara manusia; sementara manusia beristirahat, mereka akan dipimpin oleh Tuhan untuk mengunjungi surga, serta menikmati kehidupan di surga. Setelah Tuhan dan manusia masuk ke tempat perhentian, Iblis tidak akan ada lagi; dan demikian pula, orang-orang jahat itu pun tidak akan ada lagi. Sebelum Tuhan dan manusia masuk ke tempat perhentian, orang-0rang jahat di muka bumi yang pernah menganiaya Tuhan di bumi, serta musuh-musuh yang tidak taat kepada-Nya di bumi, sudah akan dimusnahkan; mereka akan dilenyapkan oleh malapetaka besar pada akhir zaman. Setelah orang-orang jahat itu sepenuhnya dimusnahkan, bumi tidak akan pernah lagi mengenal gangguan Iblis. Baru pada saat itulah manusia akan mendapatkan keselamatan sempurna, dan pekerjaan Tuhan berakhir sepenuhnya. Inilah prasyarat bagi Tuhan dan manusia untuk masuk ke tempat perhentian.

"Aku bergerak di atas semua manusia dan sedang mengawasi di mana-mana. Tidak pernah ada yang terlihat tua, dan tak seorang pun yang seperti dirinya dahulu. Aku beristirahat di atas takhta, Aku berbaring di atas seluruh alam semesta ...." Inilah hasil dari pekerjaan Tuhan saat ini. Semua umat pilihan Tuhan dipulihkan ke keadaan mereka yang semula, karena malaikat, yang telah menderita selama bertahun-tahun, dibebaskan, sebagaimana Tuhan katakan "wajah mereka seperti wajah orang kudus di dalam hati manusia." Karena para malaikat bekerja di bumi dan melayani Tuhan di bumi, dan karena kemuliaan Tuhan menyebar melintasi dunia, surga hadir di bumi, dan bumi terangkat ke surga. Oleh karena itu, manusia adalah penghubung yang menghubungkan surga dan bumi; surga dan bumi tak lagi terpisah; tak lagi dipisahkan, tetapi dihubungkan menjadi satu. Di seluruh dunia, hanya Tuhan dan manusia yang ada. Tak ada debu atau kotoran, dan segala sesuatu diperbarui, seperti seekor domba kecil yang berbaring di padang rumput yang hijau di bawah langit, menikmati seluruh berkat Tuhan. Dan karena datangnya kesegaranlah napas kehidupan bersinar, karena Tuhan datang ke dunia untuk hidup berdampingan dengan manusia untuk selama-lamanya, seperti yang dikatakan dari mulut Tuhan bahwa "Aku dapat tinggal dengan tenang di Sion sekali lagi." Inilah simbol kekalahan Iblis, inilah hari perhentian Tuhan, dan hari ini akan dipuji dan diwartakan oleh semua orang, dan diperingati oleh semua orang. Ketika Tuhan beristirahat di atas takhta-Nya, itu juga adalah saatnya ketika Tuhan mengakhiri pekerjaan-Nya di bumi, dan itulah saatnya semua misteri Tuhan dipertontonkan pada manusia; Tuhan dan manusia akan selamanya dalam keharmonisan, tak pernah terpisahkan—demikianlah pemandangan yang indah kerajaan Tuhan!

Tinggalkan komentar