Menu

Ayub : Bab 15

1-

3Maka Elifas menjawab, “Omong kosong, Ayub, cakapmu sungguh tiada arti! Tak ada orang arif yang menjawab seperti kau ini, tak akan ia membela dirinya dengan kata-kata yang tak ada maknanya.

4Seandainya omonganmu itu dituruti, tak seorang pun takut atau berdoa kepada Allah lagi.

5Kata-katamu membuktikan bahwa engkau bersalah, tapi kejahatanmu kaututupi dengan bersilat lidah.

6Tak perlu engkau kutuduh dan persalahkan, sebab oleh kata-katamu sendiri kau diadukan.

7Kaukira engkau manusia pertama yang dilahirkan? Hadirkah engkau ketika gunung-gunung diciptakan?

8Apakah kau mendengar Allah membuat rencana-Nya? Apakah hanya engkau yang mempunyai hikmat manusia?

9Segala yang kauketahui, kami pun ketahui; segala yang kaufahami, jelas pula bagi kami.

10Hikmat ini kami terima dari orang yang beruban; mereka sudah ada sebelum ayahmu dilahirkan!

11Mengapa penghiburan Allah enggan kauterima? Kami bicara dengan sabar dan lembut atas nama-Nya.

12Tetapi kau naik pitam, matamu menyala-nyala;

13kau marah kepada Allah dan membantah-Nya.

14Mungkinkah manusia sama sekali tak salah? Dapatkah ia dibenarkan di hadapan Allah?

15Bahkan kepada malaikat pun Allah tidak percaya; mereka tidak suci pada pemandangan-Nya.

16Apalagi manusia yang bejat dan ternoda, yang meneguk kejahatan seperti air saja.

17Dengar Ayub, kau akan kuterangkan sesuatu,

18yang diajarkan orang arif kepadaku. Ajaran itu diterimanya dari leluhurnya, dan diteruskan dengan lengkap kepada keturunannya.

19Waktu itu tak ada orang asing di negeri mereka; tak ada yang menyesatkan mereka dari Allah.

20Orang jahat yang menindas sesamanya, akan merasa cemas sepanjang hidupnya.

21Bunyi-bunyi dahsyat memekakkan telinganya; di saat yang aman perampok datang menyerangnya.

22Tak ada harapan baginya mengelak kegelapan, sebab pedang pembunuh mengejarnya pada setiap kesempatan.

23Burung-burung nasar menunggu saat kematiannya, mereka hendak melahap mayatnya. Maka sadarlah ia bahwa suramlah hari depannya.

24Bencana bagaikan raja perkasa, sudah siap hendak menyergapnya.

25Begitulah nasib orang yang menantang Allah, dan berani melawan Yang Mahakuasa.

26-

27Dengan sombong ia menyerbu dan melawan Allah; diangkatnya perisainya, ia pantang mengalah.

28Ia menetap di kota-kota yang porak-poranda, di rumah-rumah yang tak ada penghuninya. Kota-kota itu sudah ditentukan untuk tetap menjadi reruntuhan.

29Kekayaan orang itu akan hilang tanpa bekas; harta bendanya akan habis tandas.

30Ia tak akan luput dari gelap gulita; api akan menghanguskan tunas-tunasnya. Ia akan musnah oleh hembusan mulut Allah.

31Jika ia percaya kepada yang tak berguna, akan tertipulah ia; dan imbalan yang akan diterimanya, tidak berguna juga.

32Sebelum tiba masanya, ia akan mati, seperti dahan layu yang tak dapat hijau lagi.

33Ia seperti pohon anggur yang gugur buahnya, seperti pohon zaitun yang rontok bunganya.

34Orang yang jahat tak akan berketurunan; habis terbakarlah rumah yang dibangunnya dari hasil suapan.

35Itulah mereka yang merancangkan kejahatan dan melaksanakannya; tipu muslihat selalu terkandung dalam hatinya.”

Sebelumnya Selanjutnya