1-
2Tetapi Ayub berkata, “Alangkah mahirnya kauberi pertolongan kepadaku orang yang lemah dan kepayahan!
3Alangkah baiknya nasihat dan ajaran itu yang telah kauberikan kepadaku, orang yang dungu!
4Kepada siapakah tuturmu itu tertuju? Siapa mengilhamimu untuk bicara seperti itu?”
5Jawab Bildad, “Orang-orang di alam maut gemetar; air dan penghuninya bergeletar.
6Di hadapan Allah, dunia orang mati terbuka, tak bertutup sehingga kelihatan oleh-Nya.
7Allah membentangkan langit, di atas samudra, dan menggantungkan bumi pada ruang hampa.
8Dimuati-Nya awan dengan air berlimpah-limpah, namun awan itu tidak robek karena beratnya.
9Disembunyikan-Nya wajah bulan purnama di balik awan yang telah dibentangkan-Nya.
10Digambar-Nya lingkaran pada muka lautan untuk memisahkan terang dari kegelapan.
11Bila Ia menghardik dengan suara menggelegar, tiang-tiang penyangga langit gemetar.
12Samudra ditaklukkan oleh kuasa-Nya dan Rahab pun dihajar oleh kemahiran-Nya.
13Napas-Nya menyapu langit hingga cerah sekali; tangan-Nya membunuh naga yang nyaris lari.
14Tetapi semua itu hanya pertanda kuasa-Nya; hanya bisikan yang sampai di telinga kita. Betapa sedikit pengertian kita tentang Allah dan hebatnya kuasa-Nya!”